Suprajarto: Teknologi Adalah Jalan BRI Menembus ke Pasar Global

19 Oktober 2018 20:38 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama Bank BRI, Suprajarto. (Foto:  Charles Brouwson/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Bank BRI, Suprajarto. (Foto: Charles Brouwson/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Industri perbankan menjadi salah satu yang mengalami disrupsi teknologi. Hal ini juga yang disadari oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau Bank BRI. Dalam wawancara khusus dengan kumparan, Direktur Utama Bank BRI Suprajarto menyatakan, teknologi menjadi jalan untuk go international.
ADVERTISEMENT
“Kalau kita masih konvensional seperti sekarang ya, kita pasti akan terlambat untuk bisa compete dengan bank-bank lain,” katanya saat ditemui di sela Pertemuan Tahunan IMF-World Bank di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10).
Lantas, apa tantangan yang dihadapi perbankan khususnya BRI dalam pengembangan teknologi? Bagaimana pula BRI mengedukasi nasabahnya yang mayoritas dari segmen mikro dan UMKM untuk bisa mengadopsi teknologi itu? Berikut wawancara selengkapnya.
BRI menjadi bank terbesar di Indonesia. Bagaimana rencana pengembangan bisnis BRI ke regional dan global? Ya kita sebagai bank mikro dan UMKM ya, tentu kita berharap tidak hanya jago kandang hanya di Indonesia. Tapi kita ingin juga go international. Ada beberapa hal yang akan kita kembangkan. Terutama adalah bagaimana kita siapkan teknologinya dulu. Karena apa pun, kalau tanpa teknologi yang mapan, kalau tanpa teknologi yang sudah bisa kita aplikasikan di global, tentu akan sulit bersaing kita di tingkat global. Tapi tentu kita juga akan benahi dulu di domestik, di Indonesia.
Direktur Utama Bank BRI, Suprajarto. (Foto:  Charles Brouwson/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Bank BRI, Suprajarto. (Foto: Charles Brouwson/kumparan)
Bagaimana memfasilitasi nasabah mikro dan UMKM yang merupakan segmen terbesar BRI, agar bisa mengadopsi teknologi-teknologi perbankan yang diimplementasikan oleh BRI? Pertama, tentu kita akan kembangkan teknologi yang user friendly ya. Untuk golongan masyarakat di bawah. Misalnya penyaluran Bansos. Bansos itu kan relatif penyalurannya ke orang-orang yang ‘gaptek’ ya. Sekarang sudah luar biasa. ibu-ibu sudah sepuh justru bangga dengan ATM-nya. Bukan hanya bisa digunakan di mesin ATM, tapi juga di cabang. Mungkin selama ini mereka hanya mimpi ya, bisa memiliki ATM yang ada saldonya. Sekarang yang dulunya mimpi, mereka bisa memiliki itu. Kemudian di level petani, mikro kan banyak di sana, kita juga punya kartu tani. Terutama di Jawa, sudah jutaan lah Kartu Tani kita sebarkan.
ADVERTISEMENT
Kedua, yang jauh lebih penting adalah kita bikin produk-produk aplikasi, yang tadi sangat user friendly. Ini adalah untuk semua level masyarakat. Nanti ada BRIStore, kemudian ada BRIBill, dan sebagainya, ini sampai semester I tahun depan ini bisa kita launching semua.
Dan kita pun juga berharap, karena sekarang kita sedang kembangkan perusahaan ventura yang dimana ini sebagai platformnya untuk pengembangan aplikasi teknologi, termasuk juga fintech.
Jadi ini yang terus kita godok, biar kita kuat. Termasuk juga sedang kita jajaki satu apa, aplikasi yang kita beli dari luar negeri, yang sudah beroperasional world-wide ya. Ini yang justru akan semakin memperkuat kita. Bukan hanya di Indonesia, tapi pelan-pelan mulai dari potensi remitansi dan nanti ke internasional, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Terkait teknologi, ada investasi yang dialokasikan secara khusus? O pasti… pasti. Investasi itu ada dua ya. Investasi berupa dana iya, yang kedua SDM. Dana kita alokasikan besar untuk teknologi. Kemudian juga SDM. Sekarang kita mulai banyak rekrut yang terkait dengan IT dan kita rekrut anak-anak muda. Bahkan dalam waktu dekat nanti, sekolah-sekolah yang punya seperti …. saya enggak boleh sebut, perguruan-perguruan tinggi yang punya jurusan-jurusan teknologi ya IT, kita akan ijon dengan cara beasiswa dan sebagainya. Karena saya perlu.
Direktur Utama Bank BRI, Suprajarto. (Foto: Aditya Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Bank BRI, Suprajarto. (Foto: Aditya Noviansyah/kumparan)
Mungkin tahun ini saja sudah lebih dari 500 yang kita rekrut, dan harapan kita itu akan terus berkembang. Karena ke depan ini, untuk banking ini mungkin 40 persen adalah orang teknologi. Jadi 40 persen bisnis bank ke depan itu, didukung oleh dan kaitannya adalah bisnis teknologi.
ADVERTISEMENT
Apakah visi ini juga seharusnya menjadi model bisnis perbankan secara nasional? Mestinya sih seperti itu. Karena justru kalau kita masih konvensional seperti sekarang ya, kita pasti akan terlambat untuk bisa compete dengan bank-bank lain ya.
Kalau kita bicara macam-macam yang sudah berkembang saat ini, fintech yang luar biasa, kemudian juga aplikasi-aplikasi yang terus berkembang, kalau kita tidak masuk di situ, sebagai salah satu yang nantinya akan dijadikan payment gateway, tentunya akan ketinggalan kalau kita tidak bisa mengakomodasi kebutuhan mereka.
Apa tantangan terbesar dalam pengembangan teknologi perbankan di Indonesia? Ya sekarang yang mungkin kurang banyak, kita SDM ya. Karena kan dulu yang kita pikir bank konvensional yang cukup dengan manual dan sebagainya. Tapi dengan perkembangan yang sudah sangat disruptif ya, orang sudah sangat butuh perlu yang namanya teknologi. Karena yang diperlukan sekarang (dalam transaksi perbankan) itu gampang, mudah, simpel, cepat, dan sebagainya tapi harus tetap secure.
Direktur Bank BRI, Suprajarto. (Foto: Charles Brouwson/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Bank BRI, Suprajarto. (Foto: Charles Brouwson/kumparan)
Tapi bagaimana BRI mengedukasi nasabahnya? Kita mulai dari yang kecil-kecil seperti agen BRILink. Agen BRILink saat ini sudah 250.000. Mungkin akhir tahun ini bisa 400.000. Itu kan di seluruh pelosok Indonesia. yang tadinya mungkin orang enggak menyangka bahwa bertransaksi di bank, cukup (dilakukan) di tetangganya. Ini pelan-pelan. Dari situ, orang surrounding area-nya orang juga mulai mengenal ATM, mulai mengenal juga apa ya… mobile banking dan sebagainya dengan gadget-nya dan sebagainya. Ini otomatis dari level-level seperti itu.
ADVERTISEMENT
Dan karena memang kita ada dimana-mana, jadi… kita juga punya satelit. Ya sehingga ini merupakan bonus khusus buat BRI, tidak terlalu mengalami kesulitan untuk menghadapi kemajuan yang luar biasa.
Jadi agen BRILink ini menjadi ujung tombak? Triger… Triger. Iya ujung tombak.
BRI mengakuisisi sejumlah bisnis seperti sekuritas, investment management, dan modal ventura. Apakah akan diintegrasikan dalam satu aplikasi layanan digital? Ya tentu harapan saya secara ekosistem, kita akan bangun itu. Jadi mulai dari sekuritas, investment management, kemudian juga ventura. Ini kita akan bangun ekosistem pelan-pelan tapi pasti. Kalau ekosistem kita bentuk, karena ini semua… pasti semua akan dibutuhkan oleh masyarakat. Termasuk di dalamnya yang kita miliki ini, kita gampang banget untuk merangkul BPD untuk merangkul prospek atau potensi bisnis yang lain yang terkait dengan perbankan.
ADVERTISEMENT
Jadi BRI akan mengarah ke one stop of financial services? Iya. Macam-macam bisa kita penuhi kebutuhan masyarakat dalam satu genggaman.