Susi Ajak BNPT dan LIPI Perkuat Sektor Kelautan dan Perikanan

10 September 2019 11:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kiri) berjabat tangan dengan Kepala LIPI Laksana Tri Handoko.  Foto:  Nicha Muslimawati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kiri) berjabat tangan dengan Kepala LIPI Laksana Tri Handoko. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) hari ini melakukan perjanjian kerja sama atau MoU dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Hal ini bertujuan untuk memperkuat sektor kelautan dan perikanan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hadir dalam MoU tersebut yakni Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Kepala BNPT Suhardi Alius, serta Kepala LIPI Laksana Tri Handoko.
Dalam sambutannya, Susi menuturkan, untuk memperkuat kelautan dan perikanan Indonesia tak bisa sendiri dilakukan KKP. Untuk itu diperlukan sinergi dengan seluruh pihak, termasuk saat ini kerja sama dengan BNPT dan LIPI.
"MoU dengan instansi lain diperlukan untuk mempermudah, saling kerja sama, sinergitas, birokrasi memerlukan wadah, sebuah kertas diperlukan supaya kita bisa lakukan kerja sama ya tinggal jalan saja," ujar Susi di Gedung Mina Bahari IV, Jakarta, Selasa (10/9).
Dia melanjutkan, laut merupakan wilayah terbesar yang berbatasan dengan negara lain. Tak seperti daratan yang bisa dipagari, laut memerlukan penanganan khusus dan lebih rumit.
Menteri KKP Susi Pudjiastuti (kiri) MoU dengan BNPT Suhardi Alius. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
"Laut Indonesia yang begitu luas, itu semua terbuka. Underground economy kita banyak yang lolos lewat jalur laut. 99,7 persen perbatasan kita laut, darat hanya beberapa saja, selebihnya laut. Tidak bisa kita pagari, kita bentengi, tidak mungkin, makanya begitu penting koordinasi yang baik," katanya.
ADVERTISEMENT
Susi pun berpesan kepada Kepala BNPT agar lebih memperhatikan kondisi saat ini. Menurutnya, bahan bom yang digunakan para teroris sering kali juga digunakan sejumlah oknum di lautan Indonesia.
"Banyak yang masih pakai potasium sianida untuk menangkap ikan. Makanya saya minta Polisi, BNPT, masuk di situ. Bom yang merusak karang, ikan, sama toh mesiunya?" kata Susi.
Sementara untuk LIPI, Susi berpesan agar lembaga penelitian ini bisa terus mengembangkan alat penangkapan ikan yang lebih aman bagi keberlangsungan biota laut.
"Keberlanjutan laut dan perikanan ini menjadi dasar yang sangat penting. Cantrang kita setop, troll kita setop, di sini LIPI masuk. Kita harus lebih peduli dengan keberlanjutan," tambahnya.