Susi Janji Bersihkan Laut RI dari Sampah Plastik

18 Juli 2018 8:02 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kegiatan Susi Pudjiastuti di Fakfak. (Foto: Dok. Susi Pudjiastuti)
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan Susi Pudjiastuti di Fakfak. (Foto: Dok. Susi Pudjiastuti)
ADVERTISEMENT
Persoalan sampah plastik di laut Indonesia sudah cukup parah. Bahkan, kini Indonesia merupakan negara peringkat kedua sebagai penyumbang sampah plastik ke laut di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti mengatakan sekali sampah plastik masuk ke laut, tidak ada cara apapun untuk mengeluarkannya atau membersihkannya dari laut.
Sebab, kebanyakan sampah plastik di laut berubah menjadi mikroplastik yang berukuran sangat kecil, kurang dari 5 milimeter dan langsung menyatu dengan air.
“Kalau sampah plastik itu masuk ke laut, butuh selama 450 tahun untuk diuraikan,” kata Susi di Gedung Mina Bahari IV, Jakarta.
Dia berjanji untuk menekan jumlah sampah plastik di laut hingga 70 persen sampai tahun 2022 mendatang. Komitmen ini juga diutarakan Susi dalam gelaran World Ocean Conference pada 7 Maret lalu di Riviera Maya, Meksiko.
“Kami sudah declare akan atasi sebanyak 70 persen sampah di seluruh negara-negara peserta World Ocean Conference. Kami harus jalankan ini, kalau tidak kan malu,” ujarnya.
Sampah Plastik di Tepi Laut (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Sampah Plastik di Tepi Laut (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Data terbaru laporan Ocean Atlas 2017, dalam satu tahun Indonesia diketahui memproduksi sebanyak 3,22 juta metrik ton sampah plastik yang tidak terkelola dengan baik. Dari jumlah tadi, sebanyak 0,48 juta metrom hingga 1,29 juta metrik ton terbuang ke laut.
Karenanya, Susi dengan tegas mengimbau kepada seluruh kalangan, tak hanya masyarakat sipil tapi juga pemerintah daerah, untuk bersama mengurangi penggunaan sampah berbahan plastik seperti sedotan plastik, tempat minuman, dan masih banyak lagi.
“Bisa dimulai dengan menggunakan tumblr sebagai wadah minum atau tas belanja yang terbuat dari rotan atau pandan. Plastik kreseknya dibuang jauh-jauh," katanya.
Dia juga mengimbau seluruh pemerintah daerah dan juga masyarakat aktif membersihkan sampah-sampah di sungai-sungai dan saluran-saluran air. "Kalau tidak dimulai dari sekarang, tahun 2030 nanti jumlah sampah plastik di laut akan lebih banyak dibanding jumlah ikan kita,” katanya.
ADVERTISEMENT