Susi Marah Sama Pengusaha Ikan: Buaya Jangan Dikadalin

31 Januari 2019 12:02 WIB
comment
21
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Susi Pudjiastuti (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Susi Pudjiastuti (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri Kelautam dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengamuk. Pasalnya, dia kesal dengan data tangkapan kapal perikanan yang masih dimanipulasi oleh para pengusaha ikan, termasuk pemilik kapal.
ADVERTISEMENT
Padahal, sejak awal menjabat, Susi mengaku sangat tegas memperbaiki data perikanan tangkap nelayan. Karenanya dia meminta semua pengusaha ikan termasuk pemilik kapal dan nelayan di sektor perikanan tangkap harus jujur dan tidak menutupi hasil perikanan tangkapnya.
"Kalau menterinya tidak tahu laut ya pasti iya-iya saja dengan laporan yang salah itu. Saya besar dan hidup dari kecil di laut. Saya tidak punya kapal ikan tapi saya tahu tentang laut, mbok yo buaya jangan dikadalin, kadal itu jangan dikadalin," katanya dengan nada tinggi di hadapan 1.500 pengusaha perikanan tangkap, di Kantor Pusat Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Kamis (31/1).
Nelayan berjalan di antara kapal motor yang tidak digunakan untuk melaut di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Pusong, Lhokseumawe, Aceh, Selasa (25/8/2018). (Foto: ANTARA FOTO/Rahmad)
zoom-in-whitePerbesar
Nelayan berjalan di antara kapal motor yang tidak digunakan untuk melaut di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Pusong, Lhokseumawe, Aceh, Selasa (25/8/2018). (Foto: ANTARA FOTO/Rahmad)
Susi menyorot pertumbuhan ekspor dan hasil tangkapan ikan dalam dua tahun terakhir tidak terlalu naik signifikan. Susi pun membandingkannya dengan data konsumsi ikan masyarakat Indonesia yang melonjak tajam dari 36 kg per kapita per tahun menjadi sekitar 50 kg per kapita per tahun.
ADVERTISEMENT
"Masak kapal ukuran 150 gross ton (GT) laporan tangkapan hanya 20 ton. Ya, kami verifikasi jadi berubah naik 200 ton," tegasnya.
Ini juga yang membuat Susi lebih memilih untuk menahan izin menangkap dan berlayar kapal-kapal penangkap ikan tadi. Hal ini diakuinya dilakukan untuk mengubah pengelolaan perikanan tangkap yang lebih benar.
"Saya jelaskan ke Presiden kemarin itu, bukan saya lambat mengeluarkan izin. Tapi memang saya sandera itu izinnya. Sebelum mereka memperbaiki laporannya saya tahan izinnya," pungkasnya.