Susi Pudjiastuti: Kita Masih Terbelenggu Hal Normatif

19 September 2019 10:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyampaikan pencapaian kinerja dan pengawasan Laut Natuna Utara di Jakarta, Senin (9/9). Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyampaikan pencapaian kinerja dan pengawasan Laut Natuna Utara di Jakarta, Senin (9/9). Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
ADVERTISEMENT
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menutup rakornas Satgas 115. Rakornas ini dibuka pertama pada Selasa (17/9).
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, Susi menyampaikan, seluruh anggota Satuan tugas (Satgas) untuk menangani masalah illegal, Unreported, Unregulated (IUU) fishing atau penangkapan ikan secara ilegal itu merupakan orang-orang terpilih.
Sebab, selama ini seluruh anggota Satgas 115 tidak mudah dalam menjalankan tugasnya. Mereka, lanjut Susi, sering terhalang karena adanya ketentuan-ketentuan hukum.
Sedangkan di sisi lain, para pelaku kejahatan illegal fishing tadi sering tak peduli dengan ketentuan hukum yang ada.
“Sementara kita malah terbelenggu dengan hal-hal yang normatif,” katanya saat ditemui di Gedung Mina Bahari III KKP, Jakarta, Kamis (19/9).
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Satuan Tugas Pemberantasan Penangkapan Ikan Secara Ilegal (Satgas 115) di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Selasa (17/9). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Dia juga berpesan agar pemerintahan di periode selanjutnya tetap mempertahankan Satgas 115. Permintaan Susi ini pun bukan tanpa alasan. Sejak ada Satgas 115 ini, semua keputusan yang terkait penanganan kapal pencuri ikan jadi lebih mudah dan cepat.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, dia berharap agar seluruh koordinasi dan konsolidasi di Satgas 115 semakin diperkuat nantinya. Susi juga meminta agar di masa-masa menjelang pergantian pemerintahan, seluruh Satgas 115 segera menyelesaikan keputusan yang menggantung. Salah satunya menyerahterimakan kapal untuk segera dieksekusi.
“Saya harap yang menggantung di beberapa hal dalam minggu ini bisa diselesaikan. Status beberapa kapal misalnya STS 50, ada juga yang di Bitung, bisa diserahterimakan untuk selanjutnya dieksekusi dan tidak meninggalkan pekerjaan lainnya,” tambahnya.
Tak lupa, Susi juga mengutarakan niatannya untuk menyediakan monumen khusus. Adapun monumen ini dibuat untuk mengenang seluruh kerja keras Satgas 115 yang selama ini telah berjaga dan memberantas Illegal, Unreported, Unregulated Fishing.
Selama ini, dia menyebut hanya anggota TNI-AL dan seluruh karyawan PSDKP KKP saja yang pernah melihat kapal IUU Fishing yang pernah diamankan Satgas 115. Dia berharap dengan adanya monumen ini, seluruh masyarakat bisa belajar dan semakin giat untuk mensosialisasikan bahaya dari illegal fishing.
ADVERTISEMENT
“Selama ini banyak yang enggak tahu kapal illegal fishing itu seperti apa. Sudah wajib kita buat monumen untuk dijadikan pembelajaran bangsa. Hal ini bagus untuk meningkatkan kewaspadaan seluruh lini baik di dalam maupun di perbatasan,” tutup Susi Pudjiastuti.