Swasta Diminta Genjot Investasi Bangun Pembangkit Listrik dari Sampah

7 November 2018 11:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bukit sampah Tamangapa di Makassar. (Foto: Pranamya Dewati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bukit sampah Tamangapa di Makassar. (Foto: Pranamya Dewati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Asosiasi Produsen Listrik Seluruh Indonesia (APLSI) mengharapkan pihak swasta semakin banyak yang tertarik berinvestasi di sektor Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Hal ini lantaran PLTSa memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan.
ADVERTISEMENT
Ketua APLSI Arthur Simatupang mencontohkan, di Jakarta saja setiap harinya bisa menghasilkan 9.000 hingga 10.000 ton sampah. Jika hal ini tak segera diatasi dengan membangun PLTSa, tentunya sampah akan terus menjadi persoalan.
"Kalau mau melihat potensinya bisa di kota-kota besar. Jakarta misalnya, Timur, Barat, Utara, Selatan, itu bisa 9.000-10.000 ton sampahnya per hari. Itu sampah yang sangat besar," kata Arthur dalam diskusi di Kantor PwC Indonesia, Jakarta, Rabu (7/11).
Menurut dia, membangun PLTSa di Indonesia juga lebih mudah. Di samping sumber energinya yang melimpah, PLTSa juga bisa menjadi solusi pemerintah untuk mengatasi persoalan sampah.
Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), Rabu (21/3). (Foto: ANTARA FOTO/Risky Andrianto)
zoom-in-whitePerbesar
Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), Rabu (21/3). (Foto: ANTARA FOTO/Risky Andrianto)
"Jadi salah satu jalan keluarnya itu ya menjadi energi," katanya.
Selain Jakarta, lanjut Arthur, Makassar menjadi kota dengan pengelolaan sampah yang belum maksimal. Dari 1.425 ton sampah per hari di Makassar, baru 30,8 persennya yang dikelola dengan baik.
ADVERTISEMENT
"Makassar ada 1.425 ton sampahnya per hari, tapi juga belum maksimal dikelola," tambahnya.
Adapun hingga saat ini, telah ada beberapa produsen yang mengoperasikan PLTSa, seperti PT Sumber Organik yang mengelola PLTSa Benowo Surabaya berkapasitas 1,62 MW dan PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya di Palembang.