Tahap Pemulihan, Okupansi Pengunjung Tanjung Lesung Masih 20 Persen

7 Januari 2019 11:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pantai Tanjung Lesung (Foto: Instagram/@jendai21)
zoom-in-whitePerbesar
Pantai Tanjung Lesung (Foto: Instagram/@jendai21)
ADVERTISEMENT
Pariwisata Tanjung Lesung hingga masih berada pada tahap pemulihan (recovery) pasca bencana tsunami Selat Sunda yang terjadi pada Sabtu (22/12) lalu.
ADVERTISEMENT
Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata Guntur Sakti mengatakan, tingkat keterisian (okupansi) pengunjung masih sekitar 15-20 persen. Termasuk, pengunjung yang berwisata ke pantai sekitarnya seperti Anyer yang notabene tak terdampak langsung bencana.
"Biasa lah orang baru ditimpa bencana, mudah-mudahan recovery akan membaik, ini kan masih ada larangan untuk tidak mendekat di kawasan pantai. Gunung Anak Krakatau masih erupsi kita ikuti anjuran yang dikeluarkan pemerintah," katanya kepada kumparan, Senin (7/1).
Berkaitan dengan itu, pihaknya mengaku tak tinggal diam. Berbagai upaya dilakukan untuk pemulihan pasca bencana dan menarik kembali pengunjung, utamanya dalam hal promosi.
"Strategi dari Kemenpar membantu mempromosikan destinasi yang tidak terdampak tsunami. Sebagian besar ada di kawasan Anyer, ada hotel Marbella, Coconut Island, yang sampai saat ini ikut terpukul walaupun tidak ikut terdampak langsung," kata dia.
Pantai Tanjung Lesung (Foto: Tirta Kusuma Wardana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pantai Tanjung Lesung (Foto: Tirta Kusuma Wardana/kumparan)
Sementara untuk daerah yang cukup berat terdampak bencana, ia mengatakan sedang melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan perbaikan seperti pada dermaga yang rusak, jembatan, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
"Pak Menteri akan menyurati lembaga terkait untuk me-recovery kembali infrastuktur dasar yang terdampak," tambahnya.
Bukan hanya perbaikan dan pemulihan secara fisik, Guntur menegaskan bahwa Kemenpar juga tengah fokus untuk recovery terhadap sumber daya manusia (SDM) di sekitar wilayah pariwisata Tanjung Lesung. Baik yang terlibat secara aktif bekerja di sektor itu maupun masyarakat setempat yang berdampingan hidup di dalamnya.
"Kita melakukan trauma healing, pembinaan, pemberdayaan yang sifatnya lebih kepada social development kemudian industri pariwisata sendiri yang terdampak. Nanti pemerintah akan memberikan relaksasi di bidang keuangan. Seperti penangguhan utang cicilan bank, itu sudah biasa kita lakukan di sektor wisata pada saat menghadapi bencana," tutupnya.