Tahun Depan, Kalimantan Timur Akan Punya Jembatan di Atas Laut

6 September 2018 18:54 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembangunan jembatan Pulau Balang II di Kalimantan Timur (Foto:  Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan jembatan Pulau Balang II di Kalimantan Timur (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Masyarakat Balikpapan, Kalimantan Timur, tak lama lagi akan memiliki jembatan di atas laut seperti jembatan Suramadu. Adalah Jembatan Pulau Balang II, yang dikerjakan sejak September 2015, ditargetkan bisa selesai pada tahun depan.
ADVERTISEMENT
Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jembatan Pulau Balang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Edwin Suratman, mengatakan pembangunan jembatan itu dilakukan oleh konsorsium kontraktor Adhi Karya, Hutama Karya, dan Bangun Cipta.
“Sampai akhir bulan kemarin, progres pembangunan sudah mencapai 58,22 persen. Ditargetkan selesai November 2019,” kata Edwin saat ditemui di Pulau Balang, Kalimantan Timur, Kamis (6/9).
Dia menjelaskan, pembangunan jembatan Pulau Balang II terdiri dari jembatan utama sepanjang 804 meter, jembatan pendekat sepanjang 160 meter, dan jalan akses sepanjang 1,78 kilometer dengan anggaran Rp 1,33 triliun.
“Akan menjadi jembatan terpanjang di atas laut kedua setelah jembatan Suramadu di Surabaya-Madura sana,” kata Edwin.
Pembangunan jembatan Pulau Balang II di Kalimantan Timur (Foto:  Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan jembatan Pulau Balang II di Kalimantan Timur (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
Menurut dia, jembatan Pulau Balang II akan mempersingkat waktu tempuh dari Kota Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara. Sebelumnya, jika menggunakan jalur darat, jarak yang harus ditempuh pengendara mencapai 100 km.
ADVERTISEMENT
“Ini kan sebenarnya dekat, tapi karena ada laut ini menjadi 100 km, harus muter. Bisa 5 jam perjalanan karena memutar,” ucap Edwin.
Tak hanya itu. Dia menambahkan, jembatan Pulau Balang II juga akan mendukung Kawasan Industri Karangau yang terletak di utara Balikpapan, serta mendukung operasional Pelabuhan Terminal Petikemas Kariangau Balikpapan.
“Tentu pembangunan ini akan memangkan cost logistik. Mungkin sekarang belum terlalu penting, tapi siapa tahu ke depan,” katanya.