Tahun Ini, Kemendag Mulai Perbanyak Perizinan Perdagangan Lewat Online

31 Januari 2018 19:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Perdagangan (Kemendag) berencana meningkatkan jumlah pelayanan perizinan perdagangan yang dapat dilayani secara online. Dari 38 perizinan online di 2017 akan ditingkatkan menjadi 55 perizinan online yang menggunakan tanda tangan digital.
ADVERTISEMENT
Adapun perizinan online yang dapat diakses terdiri dari 4 kategori, yakni perizinan perdagangan luar negeri, kategori perdagangan dalam negeri, kategori standardisasi dan perlindungan konsumen, serta kategori perdagangan berjangka komoditas.
“Kita harus bekerja cepat dan efektif di era ekonomi digital ini untuk menuntaskan target-target pemerintah di tahun 2019,” kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (31/1).
Mendag Enggartiasto Lukita. (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mendag Enggartiasto Lukita. (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
Dia pun mengungkapkan pada tahun ini, Kemendag berencana untuk menerapkan pembayaran secara elektronik dalam penerbitan Surat Keterangan Asal (SKA). Adapun SKA diterbitkan bagi pengusaha Indonesia yang akan mengekspor produknya ke luar negeri.
“Kita harus melakukan terobosan-terobosan yang memanfaatkan perkembangan teknologi digital, tak terkecuali untuk urusan perizinan,” bebernya.
Selain itu, Kemendag pada tahun ini menargetkan dapat menyelesaikan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Transaksi Perdagangan melalui Sistem Elektronik (TPMSE) sesuai amanat Peraturan Presiden nomor 74/2017 tentang roadmap e-commerce.
ADVERTISEMENT
“RPP ini akan kita rancang untuk pemanfaatan aplikasi yang misalnya menghubungkan petani dengan pedagang. Kita ingin petani misalnya dapat memasarkan produk mereka langsung ke konsumen tanpa melalui rantai pasok yang panjang,” ujar Enggar.