Tahun Ini Pertamina Targetkan Produksi Migas 922.000 Barel Per Hari

17 Januari 2019 19:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Migas, Pertamina Hulu Energi. (Foto: Dok. Pertamina Hulu Energi)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Migas, Pertamina Hulu Energi. (Foto: Dok. Pertamina Hulu Energi)
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) pada tahun ini menargetkan produksi minyak dan gas mencapai 922 ribu barrels oil equivalen per day (BOEPD) atau setara minyak. Target tersebut naik tipis dibandingkan realisasi produksi migas sepanjang 2018 sebanyak 921 BOEPD.
ADVERTISEMENT
Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu mengatakan, target tersebut akan dipenuhi dari lapangan-lapangan Pertamina yang berlokasi di dalam dan luar negeri.
Dari 922 ribu BOEPD, untuk target produksi minyak dalam dan luar negeri tahun ini mencapai 414 ribu barel per hari (bph). Angka tersebut naik 5,6 persen dari realisasi 2018 sebesar 392 ribu bph.
Sementara untuk produksi gas dalam dan luar negeri mencapai 2.943 mmscfd. Target tersebut turun dari realisasi 2018 sebesar 3.064 mmscfd. Adapun target 2019 sendiri jauh di bawah dari target 2018 sebesar 3.069 mmscfd.
"Sedikit di bawah target untuk gas, tapi naik di minyak," kata Dharmawan di Gedung Pertamina, Jakarta, Kamis (17/1).
Kilang minyak milik Pertamina di unit IV (Foto: REUTERS / Darren Whiteside)
zoom-in-whitePerbesar
Kilang minyak milik Pertamina di unit IV (Foto: REUTERS / Darren Whiteside)
Dia merinci, di luar negeri produksi minyaknya 112 ribu bph, naik dibandingkan realisasi 2018 sebesar 102 ribu bph. Sementara produksi gas sebesar 300 mmscfd, naik tipis dari realisasi 2018 sebesar 299 mmscfd.
ADVERTISEMENT
Sementara di dalam negeri, target produksi minyaknya tahun ini 302 ribu bph, naik tipis dari realisasi 2018 sebesar 290 ribu bph. Sementara untuk target produksi gasnya 2.643 mmscfd, turun dari realisasi 2.755 mmscfd.
Untuk investasinya sendiri, tahun ini perusahaan menganggarkan USD 2,5 miliar. Dharmawan mengatakan investasi tahun ini turun dibandingkan realisasi tahun lalu senilai USD 2,9 miliar.
"Ini investasi di dalam dan luar negeri. Jangan semata mata kita lihat ada penurunan investasi. Tapi bisa saja di dalamnya ada efisiensi," tuturnya.