Tahun Politik, Pemodal Disarankan Mulai Berinvestasi dari Sekarang

21 November 2017 18:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pembangunan gedung (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pembangunan gedung (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Indonesia akan mulai memasuki suasana politik yang cukup panas pada tahun depan dengan adanya gelaran Pilkada Serentak, dan persiapan Pemilihan Presiden pada 2019. Kondisi tersebut biasanya membuat para investor menunda untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Namun, mantan Menteri Keuangan Chatib Basri meyakinkan para investor risiko investasi di tahun politik masih rendah. Dia menganjurkan agar para pemilik modal tetap berinvestasi di Indonesia.
“Di situasi uncertainty (Pilkada dan Pilpres), orang akan cenderung memilih pegang cash,” kata Chatib di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (21/11).
Menurut Chatib, bukan hanya proses demokrasi di Indonesia yang selalu berjalan stabil, dia mengatakan para investor akan diuntungkan jika berinvestasi karena prospek pertumbuhan ekonomi RI yang semakin membaik.
“Di 2019 itu prospeknya lebih bagus. Menurut saya, ini kesempatan yang baik untuk investasi ketika orang belum melihat (prospek) itu,” katanya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan ada beberapa faktor yang akan memengaruhi proses pemilihan presiden.
ADVERTISEMENT
Salah satunya, kemungkinan Mahkamah Konstitusi melakukan uji materi atas aturan ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold 20%. Jika dikabulkan, maka calon presiden berpeluang lebih dari dua kandidat.
Dia menduga proses Pilpres tak akan selesai dalam satu putaran. Dalam kondisi ini, menurut dia, peluang bagi Presiden Joko Widodo untuk terpilih lagi akan berkurang.
Selain itu, elektabilitas Joko Widodo pada 2019 disebutnya masih lebih rendah dibanding Susilo Bambang Yudhoyono saat akan mencalonkan lagi di 2009. “Karena dia (SBY) didukung banyak kalangan. Kalau sekarang, dia (Jokowi) kurang dukungan dari kelompok muslim,” jelasnya.