Tak Lagi Bisa Tunai, BI Bakal Wajibkan Top Up Fintech Via Bank

14 Desember 2018 18:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pungky Purnomo Wibowo  (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pungky Purnomo Wibowo (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
ADVERTISEMENT
Masyarakat pengguna teknologi keuangan (fintech), termasuk startup, akan diwajibkan memiliki akun rekening di perbankan nasional. Nantinya, isi ulang atau top up fintech juga hanya bisa dilakukan melalui akun rekening di bank.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut dilakukan untuk menyinergikan antara perbankan dan fintech, yang selama ini seperti pesaing satu sama lain.
Kepala Departemen Elektronifikasi dan Gerbang Pembayaran Nasional Bank Indonesia (BI) Pungky Purnomo Wibowo mengatakan, sinergi antara perbankan dan fintech ini juga bertujuan agar pengawasan terhadap sistem pembayaran juga bisa menjadi lebih baik. Selain itu, hal tersebut akan memberikan pelayanan yang lebih maksimal kepada masyarakat.
"Semuanya begitu (berbasis rekening di bank) kami harapkan. Karena dengan begitu kan pengawasannya ada dua, BI dan OJK, Nah tentunya ini memberikan pelayanan yang optimal di masyarakat," ujar Pungky di Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2018 di Grand City Surabaya, Jumat (14/12).
Layanan e-money GoPay dan GrabPay. (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Layanan e-money GoPay dan GrabPay. (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
Dia mencontohkan, nantinya isi ulang (top up) uang elektronik di fintech harus melalui rekening, tak bisa lagi secara tunai atau cash.
ADVERTISEMENT
"Customer fintech, mereka harus punya saving account, harus punya. Menambah top up di rekening, enggak bisa cash," kata dia.
Pungky menuturkan, hal ini juga membuat perbankan dan fintech lebih mengenali penggunanya, yakni bagian dari Know Your Customer (KYC). Ini dilakukan demi mencegah adanya kegiatan yang disalahgunakan, seperti pencucian uang ataupun pembiayaan kegiatan terorisme.
"Kalian kalau top up gunakan rekening kan? Ya kan masuk di kalangan menengah ke atas. Nah yang di desa-desa gimana? Karena itu KYC penting. Apalagi ke depan interoperabilitas, jadi akan semakin banyak lagi," jelas Pungky.
Dia berharap, seluruh pengguna fintech bisa melakukan isi ulang melalui rekening di bank dalam waktu dekat. Ini juga termasuk salah satu upaya yang dilakukan bank sentral demi mengejar target inklusi keuangan sebesar 75 persen di tahun depan, yang saat ini masih 49 persen.
ADVERTISEMENT
"Ya diharapkan secepatnya," tambahnya.