news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tak Murni Buatan China, Trump Kecualikan iPhone dari Tarif Impor

18 September 2018 10:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perusahaan teknologi Apple. (Foto: Ralph Orlowski/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan teknologi Apple. (Foto: Ralph Orlowski/Reuters)
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, mengecualikan produk gadget buatan Apple dari tarif impor baru sebesar 10 persen, atas produk-produk yang diimpor AS dari China. Kebijakan pengenaan tarif impor baru itu, akan mulai berlaku pada 24 September 2018 untuk produk asal China senilai USD 200 miliar.
ADVERTISEMENT
Sambil merilis aturan baru itu, Trump menyatakan ancaman jika China melakukan aksi balasan. "Kami akan segera memberlakukan tarif impor tahap ketiga, yaitu (untuk produk impor China) senilai USD 267 miliar," katanya seperti dikutip Reuters, Selasa (18/9).
Di antara produk-produk impor China yang terkena tarif impor baru ini, adalah produk teknologi termasuk aneka gadget. Meski demikian, iPhone dikecualikan oleh pemerintah AS dari daftar yang terkena aturan baru tersebut.
Meski iPhone dikembangkan dari kantor pusat Apple di California, AS, produksinya secara massal banyak dilakukan di China. Mengutip data counterpointresearch.com, pada 2017 lalu AS mengimpor 61 juta unit iPhone dari China.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Foto: Reuters/Thomas Peter)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Foto: Reuters/Thomas Peter)
Lembaga riset itu juga mengungkapkan, ongkos pembuatan iPhone 7 dan iPhone 7 Plus sekitar USD 258 per unit. Namun tak semua uang itu dikantongi China, karena sebagian besar komponen iPhone diimpor China dari negara-negara lain.
ADVERTISEMENT
Pabrik iPhone di China misalnya, harus membayar USD 110 ke Samsung di Korea Selatan untuk komponen layar, USD 44,5 ke Toshiba Corp Jepang untuk komponen memori chip.
Beberapa komponen iPhone lainnya juga diimpor China dari Taiwan, Amerika Serikat, dan Eropa. Sedangkan yang benar-benar jadi pendapatan China, hanya dari ongkos perakitan yakni sekitar 3-6 persen dari harga jual produk Apple.
Namun Reuters menulis, selama ini Trump sering mengeluhkan produk gadget termasuk buatan Apple yang diproduksi di China, sebagai salah satu penyumpang defisit perdagangan AS dengan China. Keluhan itu berulang kali juga dia cuitkan dari iPhone miliknya melalui akun twitter pribadi Trump.
Donald Trump dan Xi Jinping di KTT G20 (Foto: REUTERS/Saul Loeb)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump dan Xi Jinping di KTT G20 (Foto: REUTERS/Saul Loeb)
Tak mengherankan jika media-media AS menulis, kalau Trump mengenakan tarif impor untuk produk Apple asal China, hal itu akan sia-sia. Karena yang akan terdampak bukan China semata, melainkan industri-industri di negara lain yang selama ini memasok komponen iPhone.
ADVERTISEMENT
Di luar itu, tentu saja konsumen AS sendiri yang harus membayar lebih mahal untuk iPhone yang mereka beli.
Aturan soal tarif impor baru ini akan mulai berlaku efektif pada 24 September 2018. Jika tak ada jalan damai antara kedua negara, AS akan menaikkan lagi tarif impor dari 10 persen, menjadi 25 persen pada akhir tahun nanti.