news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tanri Abeng: Direksi Pertamina Harus Berorientasi ke Pasar

13 Februari 2018 20:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
RUPS Pertamina (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
RUPS Pertamina (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sore tadi. Agendanya merombak struktur organisasi di tubuh Pertamina.
ADVERTISEMENT
Sesuai SK 39/MBU/02/2018 yang diteken Menteri BUMN Rini Soemarno pada 9 Februari lalu, ada penambahan dua direktorat di Pertamina. SK itu sendiri menjelaskan tentang pemberhentian, perubahan nomenklatur, pengalihan tugas anggota Direksi Pertamina.
Dua direktorat baru yang dibentuk dalam Pertamina adalah Direktorat Pemasaran Korporat dan Direktorat Logistik, Supply Chain, dan Infrastruktur.
Penambahan dua direktorat ini masing-masing dipegang oleh Muchammad Iskandar yang rangkap jabatan sebagai Direktur Pemasaran Ritel dan Nicke Widyawati merangkap Direktur SDM.
Deputi BUMN Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengatakan, selain penambahan dua direksi di atas, Direktorat Gas Pertamina dihilangkan. Dengan begitu, Yenny Andayani sebagai Direktur Gas dicopot jabatannya.
“Saya lupa bilang tadi. Dengan dihilangkannya Direktur Gas, Ibu Yenny Andayani resmi dicopot,” katanya di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (13/2).
ADVERTISEMENT
Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng menambahkan, pergantian direksi Pertamina untuk mengikuti perkembangan zaman. Menurutnya, 60 tahun Pertamina selama ini pendekatannya adalah produk.
“Sementara saat ini, dunia sudah berubah, berubah ke market driven, ke konsumen korporat dan retail. Karenanya mind set manusianya perlu diperbaiki,” katanya.
Tanri mengatakan, perombakan ini bukan hal yang baru di korporasi lain. Dia menyebut, Telkom sudah melakukannya 10 tahun lalu. Karena itu, perubahan di Pertamina sore ini, sudah dipikirkan matang-matang dan terkini.
“Ini berdasarkan kondisi terkini dan kajian komprehensif dan pengambilan saham, direksi, komisaris menguji perubahan itu melalui penjabaran lebih lanjut. Saya kira tugas direksi cukup berat. Tidak hanya korporasi tapi juga sumber dayanya,” ucapnya.
ADVERTISEMENT