Target Pertumbuhan Ekspor Non-Migas Turun Jadi Hanya 7,5 Persen

10 Januari 2019 14:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bongkar muat semen di pelabuhan. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bongkar muat semen di pelabuhan. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kementerian Perdagangan pada tahun ini menargetkan pertumbuhan ekspor non-migas hanya 7,5 persen atau sekitar USD 175,9 miliar. Target pertumbuhan itu turun dibandingkan tahun lalu,yang mematok target sebesar 11 persen.
ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lulita mengatakan, turunnya target pertumbuhan ekspor non-migas ini karena berkaca dari pertumbuhan ekspor non-migas di tahun lalu dan juga kondisi ketidakpastian global yang masih akan membayangi.
“Kami tetapkan pertumbuhan ekspor non-migas 7,5 persen. Kenapa angkanya segini? Dasar perhitungan kami adalah selain melihat kemampuan, kami memperhitungkan kondisi global,” kata Enggar saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Kamis (10/1).
Menurut Enggar, adanya ketidakpastian global tersebut disebabkan perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Situasi tersebut bisa menyebabkan daya beli pasar global turun.
Selain itu, pihaknya juga memprediksi volume perdagangan dunia hanya akan tumbuh 4 persen. Sementara faktor ketiga yaitu harga komoditas non-migas diperkirakan akan menguat.
Adapun beberapa harga komoditas yang diprediksi menguat antara lain minyak sawit, karet, kopi, kakao, teh, udang, kayu gergajian, barang tambang seperti alumunium, tembaga, nikel, dan timah naik 0,3 sampai 3,9 persen.
ADVERTISEMENT
Menurut Enggar, berkaca pada tahun lalu target pertumbuhan ekspor non-migas meleset dari target sebesar 11 persen, karena tidak memperhitungkan perang dagang. Adapun pada 2018, realisasi ekspor diproyeksikan bisa mencapai USD 163,6 miliar.
“Itu memang salah kami tidak memperhitungkan kondisi global yang sedang dipenuhi ketidakpastian,” tambahnya.