Tarif Batas Atas Lion Cs Masih Kemahalan, Menpar Minta Diturunkan Lagi

14 Mei 2019 15:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Menteri Pariwisata Arief Yahya Foto: Dok. Kementerian Pariwisata
zoom-in-whitePerbesar
com-Menteri Pariwisata Arief Yahya Foto: Dok. Kementerian Pariwisata
ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata Arief Yahya meminta Kementerian Perhubungan agar berani untuk memangkas tarif batas atas (TBA) tiket pesawat untuk maskapai penerbangan murah atau Low Cost Carrier (LCC) seperti Lion Air dan Citilink. Saat ini Kemenhub baru menurunkan tarif batas atas tiket pesawat untuk maskapai penerbangan dengan layanan penuh atau full service seperti Garuda Indonesia dan Citilink.
ADVERTISEMENT
Arief bilang bahwa cara ini dilakukan agar bisa mengangkat sedikit industri pariwisata yang terkena dampak dari tingginya harga tiket pesawat. Dia pun sudah mengusulkan dan sudah membicarakan hal ini kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
"Sudah berkali-kali (dibicarakan), terakhir Jumat yang lalu. Saya rasa kemungkinan bisa, jadi terima kasih dulu kepada Pak BKS. Terakhir Jumat kemarin sebelum diputuskan, saya ketemu beliau secara khusus kita bicara. Saya rasa bisalah untuk yang LCC," kata Arief di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/5).
Pesawat Lion Air. Foto: AFP/Adek Berry
Arief menjelaskan penurunan tarif batas atas untuk LCC harusnya jangan berupa imbauan tetapi kewajiban seperti yang diberlakukan untuk penerbangan full service. Apalagi pasar LCC di Indonesia sangat besar. Sehingga dampaknya bisa besar jika tarif batas atas LCC diturunkan setidaknya sampai 40 persen.
ADVERTISEMENT
"Saya harap untuk LCC terutama tarif batas atasnya masih bisa diturunkan lebih besar lagi. Kalau pun tidak mau terlalu besar, itu bisa 20 persen dari yang dulu, itu masih oke. Jadi kira-kira 40 persen dari tarif batas atas," sebutnya.
Arief mencatat, industri pariwisata Indonesia terpukul akibat tiket pesawat mahal. Yang paling terasa adalah pariwisata di timur Indonesia. Dengan turunnya tarif batas atas untuk penerbangan full service, bisa sedikit mendongkrak laju negatif industri pariwisata.
"Kalau hanya dikurangi 15 persen, jadi kami harapkan naik 10 persen (industri pariwisata) dari sebelumnya minus 30 persen jadi hanya minus 20 persen," tutupnya.