Tarif Kargo Maskapai Mahal, Kargo Carteran Jadi Incaran

20 Februari 2019 19:35 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kargo. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kargo. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Tarif jasa ekspedisi ekspres alias kargo udara mengalami kenaikan sejak Januari 2019. Kenaikan tarif tersebut terjadi pada kargo-kargo yang dioperasikan oleh maskapai penumpang. Kondisi ini pun membuat perusahaan jasa pengiriman barang beralih ke kargo carteran.
ADVERTISEMENT
Direktur Mylndo Airlines Muhammad Ridwan mengklaim adanya peralihan ke kargo carteran ini lantaran harganya masih lebih murah ketimbang kargo maskapai penumpang.
“Kurang lebih tidak terlalu mahal-mahal juga. Harga tidak bisa disebutkan, yang jelas dari teman-teman Asperindo yang distribusikan. Yang jelas dari harga, kita masih bisa bersaing yang lebih murah dibandingkan yang ada sekarang ini,” ungkap Ridwan di Mercure Hotel, Jakarta, Rabu (20/2).
Selama ini, ada beberapa rute yang dilayani oleh MyIndo Airlines yaitu Cengkareng-Singapura-Cengkareng, Singapura-Balikpapan-Singapura, Cengkareng-Semarang-Cengkareng, dan Jayapura-Wamena-Jayapura.
Untuk melayani rute-rute tersebut, MyIndo Airlines mengoperasikan 4 frieghter seri 737-300. Dalam sekali terbang, satu pesawat dapat mengangkut kurang lebih 15 hingga 16 ton. Menurut Ridwan, volume tersebut jauh lebih banyak dari maskapai penumpang yang hanya bisa mengangkut 2 hingga 3 ton barang sekali terbang.
Ilustrasi kargo. Foto: Shutterstock
Menurut Ridwan, tahun lalu, pihaknya bisa melayani pengiriman hingga 4.000 ton kargo. Dengan adanya peralihan jasa pengiriman barang ke kargo carteran ini, Ridwan pun menargetkan kenaikan yang cukup signifikan yaitu hingga 400 persen. Sebab selain bertambahnya permintaan, Ridwan juga bakal menambah 3 armada lagi hingga akhir tahun. Menurutnya, ada rute-rute baru yang akan dijajaki.
ADVERTISEMENT
“Tahun lalu 4.000 ton harapannya jadi 16.000 ton. Mudah-mudahan itu tercapai. Melihat potensi e-commerce juga,” ujarnya.
Salah satu rute baru yang akan dilayani adalah Cengkareng-Palembang-Cengkareng. Menurutnya, rute tersebut sangat potensial sebab banyak UKM dari Palembang yang juga mengirimkan barangnya ke Jakarta dalam bentuk oleh-oleh berupa makanan dan cinderamata. Sehingga Ridwan menjamin penerbangan pulang-pergi akan terisi penuh.
“Itu potensinya besar karena di-support teman-teman Asperindo. Dari Palembang berupa cinderamata, makanan tradisional. Sekarang ini bisa sampai 40 hingga 50 ton. Pesawat kita pun enggak bisa untuk angkut semua. Kemungkinan kita pun tidak cukup sekali flight dalam sehari,” tandasnya.