Tawa Semringah Perry Warjiyo Saat Ditanya soal Pencalonan Gubernur BI

27 Februari 2018 16:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Agus Martowardojo bersama Perry Warjiyo. (Foto: Antara/Galih Pradipta)
zoom-in-whitePerbesar
Agus Martowardojo bersama Perry Warjiyo. (Foto: Antara/Galih Pradipta)
ADVERTISEMENT
Perry Warjiyo, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) yang diajukan oleh Presiden Jokowi sebagai calon tunggal gubernur bank sentraI masih irit bicara. Dia juga enggan memberikan komentar pada awak media usai menjadi pembicara di seminar internasional di Hotel Fairmont Jakarta, Selasa (27/2).
ADVERTISEMENT
Bahkan usai acara selesai, Perry justru menghindari wartawan yang telah menunggunya. Dia juga sengaja keluar melalui pintu samping dan langsung bergegas ke mobilnya.
Hanya satu kalimat yang dia ucapkan ketika para media menanyakan tanggapannya terkait calon tunggal Gubernur Bank Indonesia.
"Kok enggak ngucapin selamat ulang tahun dulu, sih?" kata Perry yang hanya membuka setengah kaca mobilnya sembari memberikan senyuman lebar kepada para media.
Sikap Perry hari ini memang nampak berbeda, dari biasanya. Saat menjadi panelis di seminar pun, dirinya berbicara dengan tempo yang cukup cepat, bahkan sesekali dia gugup. Padahal biasanya nada bicara Perry cukup tenang dan jelas.
Senyum sumringah Perry Warjiyo (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Senyum sumringah Perry Warjiyo (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
Perry yang lahir di Sukoharjo pada 25 Fenruari 1959 ini menjadi Deputi Gubernur BI sejak 15 April 2013. Dia meraih gelar Master dan PhD di bidang Moneter dan Keuangan Internasional dari Iowa State University, Amerika Serikat, masing-masing pada tahun 1989 dan 1991.
ADVERTISEMENT
Sebelum menjabat sebagai Deputi Gubernur, Perry menjabat sebagai Asisten Gubernur untuk perumusan kebijakan moneter, makroprudensial dan internasional. Jabatan tersebut diemban setelah menjadi Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter.
Sebelum itu, Perry sempat menduduki posisi penting sebagai Direktur Eksekutif di International Monetary Fund (IMF), mewakili 13 negara anggota yang tergabung dalam South-East Asia Voting Group.
Sambil berkarier di BI, Perry juga mengajar sebagai dosen di Pasca Sarjana bidang Ekonomi Moneter dan Ekonomi Keuangan Internasional di Universitas Indonesia (UI) dan dosen tamu di beberapa universitas lainnya.