Tawarkan CPO hingga Tekstil, RI Teken Kerja Sama Dagang dengan Eurasia

14 Februari 2019 20:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita (kanan) menandatangani kerja sama dagang Indonesia dengan Eurasia, Kamis (14/2). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita (kanan) menandatangani kerja sama dagang Indonesia dengan Eurasia, Kamis (14/2). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Perdagangan (Kemendag) merintis kerja sama perdagangan dengan Komisi Ekonomi Eurasia (EEC) melalui penandatangan perjanjian dagang atau Memorandum of Cooperation (MoC).
ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, kerja sama itu bertujuan untuk meningkatkan perdagangan masing-masing negara. Termasuk, menawarkan produk yang diandalkan Indonesia mulai dari komoditas Crude Palm Oil (CPO) hingga produk tekstil.
“Kopi, CPO, karet. Dan produk-produk jadi seperti baja. Iya banyak. Furnitur dan tekstil, foodware juga kita lagi dorong. Selama ini ekspor mineral,” ujarnya di kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Kamis (14/2).
Enggar menyebut, EEC memiliki potensi yang besar bagi ekspor Indonesia. Ia menargetkan, jumlah ekspor pada sektor-sektor itu bisa meningkat setidaknya dua kali lipat ke depannya. Saat ini total perdagangan Indonesia dengan EEC sebesar USD 2,79 miliar.
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita (kanan) menandatangani kerja sama dagang Indonesia dengan Eurasia, Kamis (14/2). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
"Setidaknya dalam 5 tahun kita berharap bisa meningkatkan dua kali lipat perdagangan Indonesia,” imbuh dia.
ADVERTISEMENT
Ia juga menerangkan, dalam EEC itu setidaknya terdapat empat negara anggota EEC lainnya yang terlibat yaitu Belarusia, Armenia, Kazakhstan, dan Kirgistan.
Menteri Integrasi dan Makroekonomi Komisi Ekonomi Eurasia atau Eurasian Economi Comissiob (EEC) Tatyana Valovaya pun berharap kerja sama (joint ministerial statement) dengan Indonesia itu bisa mendorong perekonomian negaranya.
"Kami telah berdiskusi cukup dalam terkait (MoC) ini. Kami berharap MoC ini bisa meningkatkan perekonomian Indonesia sekaligus mengembangkan kerja sama ekonomi kita," pungkasnya.