Tekan Impor Susu 40 Persen, Indonesia Butuh 1,3 Juta Ekor Sapi Perah

8 Januari 2019 16:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Produksi susu sapi perah menurun (Foto: Antara/Raisan Alfarisi)
zoom-in-whitePerbesar
Produksi susu sapi perah menurun (Foto: Antara/Raisan Alfarisi)
ADVERTISEMENT
Kebutuhan susu dalam negeri selama ini lebih banyak dipenuhi dari impor. Produksi susu dari sapi perah lokal hanya mampu memenuhi kebutuhan susu sebesar 20 persen.
ADVERTISEMENT
Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Kementerian Pertanian (Kementan), Fini Murfiani, mengatakan rata-rata kebutuhan susu per kapita per tahun sekitar 16,6 liter. Di tahun 2025, pihaknya menargetkan akan capai kontribusi susu dari sapi perah lokal sebesar 60 persen.
"Saat ini masih 20 persen produksi susu segar dalam negeri (SSDN), kita akan upayakan untuk tingkatkan sampai 60 persen di tahun 2025 nanti. Kami akan tingkatkan produksi melalui peningkatan populasi sapi perah," katanya saat ditemui di Gedung Kementan, Jalan RM. Harsono, Selasa (8/1).
Sapi Perah (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Sapi Perah (Foto: Shutterstock)
Saat ini, populasi sapi perah di tahun 2018 tercatat sebesar 580.493 ekor dengan jumlah produksi 990,37 ribu ton. Jika ingin mencapai pemenuhan kebutuhan susu sebesar 60 persen, Fini mengatakan pihaknya harus menambah jumlah sapi perah sebanyak 753.649 ekor.
ADVERTISEMENT
"Kontribusi SSDN di tahun 2025 agar mencapai 60 persen itu dibutuhkan populasi sapi sebesar 1.334.142 ekor sapi perah," katanya.
Peningkatan populasi ternak ini, lanjutnya, akan dicapai melalui peningkatan angka kelahiran dan pencegahan pemotongan betina produktif. Sebab, selama ini masih banyak sapi betina yang dipotong untuk dikonsumsi.
"Walau jumlah sapi betina yang dipotong turun, tapi masih tetap ada juga yang memotong sapi betina produktif. Tahun 2018 tercatat ada sebanyak 8.514 ekor sapi betina yang dipotong, angka ini turun dari tahun lalu sekitar 17.446 ribu ekor," tutupnya.