Tekanan Terhadap Rupiah Diprediksi hingga Kuartal III 2018

23 Mei 2018 17:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rupiah melemah terhadap dolar. (Foto: Antara/Hafiz Mubarak)
zoom-in-whitePerbesar
Rupiah melemah terhadap dolar. (Foto: Antara/Hafiz Mubarak)
ADVERTISEMENT
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini kembali melemah. Mengutip data perdagangan Reuters, Rabu (23/5), sore ini dolar AS bertengger di posisi tertingginya Rp 14.210, setelah dibuka pada pagi tadi Rp 14.133 per dolar AS.
ADVERTISEMENT
Ekonom BCA David Sumual mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah masih dipengaruhi faktor eksternal, terutama perekonomian AS. Apalagi kemarin Presiden Donald Trump mengisyaratkan akan tetap mengenakan sanksi ke China.
"Saya pikir masih karena pengaruh eksternal. Kondisi eksternal masih memberikan tekanan pada semua mata uang emerging market, termasuk rupiah," ujar David kepada kumparan, Rabu (23/5).
Menurut dia, kurs rupiah masih sangat tergantung oleh ekonomi AS. David memprediksi tekanan eksternal masih menghantui domestik setidaknya hingga kuartal III 2018.
"Ke depan sangat tergantung perkembangan ekonomi AS. At least sampai kuartal III masih kuat tekanannya," katanya.
David menilai langkah bank sentral menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin (bps) sudah tepat. Dia meminta BI kembali menaikkan suku bunga seiring kenaikan biaya dana di pasar internasional, seperti ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed dan imbal hasil (yield) obligasi AS tenor sepuluh tahun yang mengarah ke 3,3%.
ADVERTISEMENT
"Kenaikan 25 bps saya pikir sudah tepat dan mungkin masih perlu dinaikkan lagi, seiring kenaikan biaya dana di pasar uang internasional. Banyak fund yang meng-unwind posisi short dolar AS," jelasnya.