Temui Pemerintah, Jack Ma Akan Promosikan Produk Indonesia di Alibaba

13 Oktober 2018 13:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jack Ma bertemu dengan pemerintah di Nusa Dua, Bali (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jack Ma bertemu dengan pemerintah di Nusa Dua, Bali (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pendiri raksasa teknologi di China, Jack Ma, siang ini bertemu dengan pemerintah dan sejumlah kalangan usaha Indonesia dalam rangakaian pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (WB) atau IMF-World Bank.
ADVERTISEMENT
Pertemuan yang berlangsung selama hampir satu jam di Hotel Laguna, Nusa Dua, Bali, itu tertutup untuk media. Namun usai pertemuan, Ma memberikan keterangan yang didampingi oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menkominfo Rudiantara, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, serta Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani.
Ma mengatakan, pertemuan dengan pemerintah Indonesia membahas mengenai rencana beberapa produk Indonesia yang akan masuk ke e-commerce Alibaba di hari berlanja online terbesar China pada 11 November mendatang atau dikenal dengan 'Double Eleven' atau 'Single Day.'
"Pertemuan ini sangat penting, membahas lebih lanjut tentang Duuble Eleven. Wirausaha di Indonesia akan mendapatkan keuntungan di sana," ujar Ma usai pertemuan, di Nusa Dua, Bali, Sabtu (13/10).
Pendiri Alibaba Jack Ma menjadi pembicara di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali. (Foto: ANTARA FOTO/ ICom/AM IMF-WBG/M Agung Rajasa)
zoom-in-whitePerbesar
Pendiri Alibaba Jack Ma menjadi pembicara di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali. (Foto: ANTARA FOTO/ ICom/AM IMF-WBG/M Agung Rajasa)
Selain itu, kedatangan orang terkaya di China tersebut juga untuk memberikan edukasi kepada para anak muda di Indonesia mengenai pentingnya teknologi digital. Sebab dengan edukasi, kata dia, sektor e-commerce akan menjadi sangat besar di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Mengedukasi bagaimana membuat anak muda di Indonesia menyadari pentingnya industri digital. Bisnis di Indonesia bisa menjadi e-loud, e-payment, fintech, ini pentingnya mempelajari teknologi digital," tambahnya.
Ma memang memiliki latar belakang seorang guru. Sebelum mendirikan Alibaba pada 1999, dia merupakan seorang guru bahasa Inggris di China.
Menurut Ma, pendidikan bahkan lebih penting daripada teknologi yang menjadi inti dari bisnis Alibaba yang telah digawanginya selama 19 tahun tersebut. Sebab ke depan, mesin akan menggantikan peran manusia dalam pekerjaan.
Untuk itu, lanjut Ma, anak-anak perlu diajari untuk melihat peluang dan melakukan inovasi yang tidak dapat dilakukan mesin.