Tentang Tambang Emas Freeport yang Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi

13 Juli 2018 14:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana penggalian di Freeport. (Foto: Instagram @ freeportindonesia)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana penggalian di Freeport. (Foto: Instagram @ freeportindonesia)
ADVERTISEMENT
Penandatanganan Head of Agreement (HoA) alias perjanjian awal pembelian 51% saham PT Freeport Indonesia pada Kamis (12/7) menjadi tonggak sejarah baru. Tambang Grasberg di Papua yang dikuasai Freeport sejak 1991 segera kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi karena kepemilikan Freeport dikuasai induk holding BUMN pertambangan, PT Inalum (Persero).
ADVERTISEMENT
Tambang Grasberg tergolong spesial. Produksi bijih (ore) dari tambang bawah tanah Grasberg pernah mencapai 80.000 ton per hari, menjadikannya sebagai salah satu tambang bawah tanah terbesar di dunia.
Diperkirakan Tambang Grasberg memiliki cadangan emas yang terbukti sebesar 1.187 ton dengan nilai USD 50,5 miliar atau Rp 722 triliun.
Suasana penggalian di Freeport.
 (Foto:   Instagram @freeportindonesia)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana penggalian di Freeport. (Foto: Instagram @freeportindonesia)
Sedangkan cadangan tembaga yang terbukti di Grasberg diperkirakan sebanyak 19,4 juta ton dengan nilai USD 129,5 miliar atau 1.851 triliun.
Selain cadangan terbukti, Tambang Grasberg juga memiliki cadangan emas yang belum terbukti atau masih potensi. Potensi cadangan emas diperkirakan sebesar 1.333 ton dengan nilai USD 56,7 miliar atau Rp 810,8 triliun. Sedangkan potensi cadangan tembaga sebesar 15 juta ton senilai USD 100 miliar alias Rp 1.430 triliun.
ADVERTISEMENT
Cadangannya amat besar dan tersebar di area yang luas, karena itu tambang bawah tanah Grasberg harus menggunakan metode khusus, yaitu block caving. Tambang bawah tanah lain di Indonesia menggunakan metode stopping karena cadangan mineral hanya terkonsentrasi di satu area sempit saja. Skala produksinya pun jauh lebih kecil dari Grasberg.
Suasana penggalian di Freeport.
 (Foto:   Instagram @freeportindonesia)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana penggalian di Freeport. (Foto: Instagram @freeportindonesia)
Metode block caving, yaitu menggali terowongan menuju tempat cadangan bijih mineral di bawah tanah, meledakkan badan bijih hingga hancur di dalam tanah, lalu menariknya keluar secara bertahap lewat jalur-jalur terowongan yang sudah dibuat.
Dengan metode ini tegangan di bawah tanah diatur agar jangan sampai ambruk. Ibarat meja dengan 4 kaki, harus terus dibuat seimbang meski kaki meja dipotong satu per satu perlahan-lahan.
ADVERTISEMENT
Tingkat kesulitan dan risikonya jauh melebihi metode stopping yang menarik bijih lalu mengisi kembali tanah dengan material. Tambang bawah tanah lain di Indonesia tak menghadapi risiko reruntuhan batuan.
Total panjang terowongan di tambang bawah tanah Grasberg mencapai 500 km. Terowongan ini dibuat hingga kedalaman 1,6 km di bawah tanah.
Suasana penggalian di Freeport.
 (Foto:   Instagram @freeportindonesia)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana penggalian di Freeport. (Foto: Instagram @freeportindonesia)