Terapkan B20, Pertamina Bakal Digitalisasi SPBU

31 Agustus 2018 21:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SPBU 31.102.02 Abdul Muis, Jakarta Pusat (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
SPBU 31.102.02 Abdul Muis, Jakarta Pusat (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) selaku penyalur biodiesel 20 persen atau B20 akan membangun sistem digital pada setiap corong pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) atau nozzle di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan di 112 Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) dan sudah berjalan di 60 TBBM dan 52 berikutnya akan disalurkan segera.
"Begitu mendapat suplai FAME (Fatty Acid Methyl Ester), ya langsung kami campur di 52 TBBM yang belum tersedia B20," ujar Nicke di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (31/8).
Dilihat dari volume dan lokasi, kata dia, bisa membuat implementasi berjalan lancar. Sebab, Pertamina sendiri melakukan pengawasan melalui digilitalisasi SPBU terkait PSO atau yang biasa disubsidi, yang biasanya dilakukan pengawasan secara manual.
"Sehingga kami bisa monitoring melalui gadget stock B20 dan stock BBM lain," jelas Nicke.
Ilustrasi biodiesel 20 persen (B20). (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi biodiesel 20 persen (B20). (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan, pelaksanaan B20 ini dalam rangka mengurangi defisit dan impor bahan bakar minyak, serta penghematan devisa.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Darmin menyampaikan, B20 ini akan menyasar kepada sektor yang masih belum optimal terutama di sektor transportasi non-Public Service Obligation (PSO), industri pertambangan, dan kelistrikan. Dengan demikian, diharapkan tidak akan ada lagi peredaran solar, tanpa pencampuran biodiesel (B0).
"Kewajiban pencampuran bahan bakar solar dengan B20 telah dimulai tahun 2016. Namun, penerapannya belum optimal. Maka, acara ini diharapkan menjadi titik tolak pemanfaatan biodiesel 20 persen di semua sektor secara menyeluruh,” katanya.
Melalui optimalisasi dan perluasan pemanfaatan B20 ini, diperkirakan akan terdapat penghematan sekitar USD 2-2,3 milliar sampai akhir tahun 2018. Sehingga ini akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional.