Termurah di DKI, Harga Tanah di Jaktim Rp 13,8 Juta Per Meter Persegi

6 Februari 2018 19:57 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pameran Indonesia Properti Expo di JCC (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pameran Indonesia Properti Expo di JCC (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Harga rumah di Jakarta semakin melambung. Seperti perumahan-perumahan yang ditawarkan di Indonesia Property Expo 2018 yang berkisar antara harga Rp 800 juta hingga di atas Rp 3 miliar.
ADVERTISEMENT
Menurut Pengamat Properti dari Rumah.com, Ike Hamdan, penyebab paling utama adalah semakin menipisnya ketersediaan lahan di seluruh daerah di Jakarta.
"Lahan yang menipis otomatis membuat harganya semakin tinggi dan berpengaruh pada harga properti," kata Ike kepada kumparan (kumparan.com), Selasa (6/2).
Berdasarkan data yang dikeluarkan Rumah.com dengan mengolah lebih dari 400.000 property listing, harga properti di Jakarta adalah yang paling pesat kenaikannya dibandingkan daerah-daerah lain.
Indeks harga properti di DKI Jakarta pada kuartal keempat 2017 adalah 125,9. Naik 1,12% dari kuartal sebelumnya (quarter-on-quarter). Sementara itu, secara year-on-year, kenaikannya mencapai 9,6%. Progress ini jauh lebih pesat dibandingkan indeks secara nasional.
"Indeks harga properti nasional mengalami peningkatan 0,77% pada kuartal keempat 2017 dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter-on-quarter). Sementara itu, secara year-on-year, kenaikannya mencapai 2,3%," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, rata-rata harga lahan untuk daerah Jakarta dimulai dari angka terendah adalah Jakarta Timur seharga Rp 13,8 juta/m2. Lalu menyusul Jakarta Barat seharga Rp 22 juta/m2. Untuk lahan di Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat rata-rata seharga Rp 25 juta/m2 dan yang termahal adalah di Jakarta Utara senilai Rp 26 juta/m2.
"Harga lahan pasti selalu meningkat setiap tahunnya, terutama di daerah favorit yang sudah terbatas. Jadi beli sekarang, karena lahan tidak akan pernah bertambah lagi," pungkasnya.