Tersandera Transaksi Senjata, AS Tak Hukum Saudi di Kasus Khashoggi

15 Oktober 2018 11:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Donald Trump dan Putra Mahkota Saudi dalam sebuah pembicaraan perdagangan senjata di Gedung Putih Washington. (Foto: REUTERS/Jonathan Ernst)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump dan Putra Mahkota Saudi dalam sebuah pembicaraan perdagangan senjata di Gedung Putih Washington. (Foto: REUTERS/Jonathan Ernst)
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tidak akan menjatuhkan sanksi kepada Arab Saudi karena tersandera rencana pembelian senjata bernilai ratusan miliar dolar. Desakan sanksi datang dari dalam negeri AS karena dugaan pembunuhan Jamal Khashoggi, seorang Warga Negara AS dan kolumnis Washington Post yang aktif mengkritisi negara Timur Tengah itu, di Konsulat Arab Saudi yang berada di Turki pada 2 Oktober lalu.
ADVERTISEMENT
Turki meyakini Khashoggi dibunuh dan badannya dihilangkan, namun tudingan ini dibantah oleh Saudi.
Meskipun nantinya terbukti Khashoggi dibunuh, Trump tak ingin menghukum mitranya itu karena ia ingin menyelamatkan investasi Saudi untuk industri pertahanan AS.
Ditulis Reuters, Senin (15/10), Saudi berkomitmen membeli produk senjata AS senilai USD 110 miliar atau setara Rp 1.650 triliun (kurs USD 1 = Rp 15.000).
"Mereka (Saudi) membelanjakan USD 110 miliar untuk perlengkapan militer dan berbagai hal. Belanja itu menciptakan lapangan kerja untuk AS. Saya tidak menyetujui wacana menghentikan investasi USD 110 miliar," ungkap Trump.
Aktivis hak asasi manusia dan para jurnalis, melakukan protes di luar Konsulat Saudi di Istanbul. (Foto: REUTERS/Osman Orsal)
zoom-in-whitePerbesar
Aktivis hak asasi manusia dan para jurnalis, melakukan protes di luar Konsulat Saudi di Istanbul. (Foto: REUTERS/Osman Orsal)
Bila sanksi dijatuhkan, Trump khawatir Saudi akan mengalihkan komitmen pembelian peralatan militernya ke Rusia atau China.
"Saudi akan mengambil uangnya dan membeli peralatan militer dari Rusia atau China atau negara lainnya," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Pernyataan Trump ini datang setelah didesak anggota Senat AS, termasuk dari partai pendukungnya yakni Republik. Mereka menandatangani surat pada Rabu (10/10) yang isinya mendesak Gedung Putih untuk melakukan investigasi atas hilangnya Khashoggi dan membuka opsi untuk menjatuhkan sanksi ke Pemerintah Saudi.
"Jika hasil investigasi terbukti adanya pembunuhan Khashoggi, hal itu akan mengubah pola hubungan kedua negara," kata Senator Bob Corker.
Saudi Ancam Balik ke Negara yang Menjatuhkan Sanki Pemerintah Saudi memperingatkan kepada negara-negara yang telah atau akan menjatuhkan sanksi atas dugaan menghilangnya jurnalis, Khashoggi. Saudi menegaskan akan membalas bila ditekan dan disanksi secara ekonomi hingga politik.
"Bila memperoleh sanksi maka Saudi akan merespons dengan aksi yang lebih besar karena Saudi memiliki pengaruh dan peran sentral di dalam ekonomi dunia," ungkap Pejabat Pemerintah Saudi dalam keterangannya ke Saudi Press Agency (SPA).
ADVERTISEMENT