THR PNS Naik, Pengusaha Ritel Incar Pertumbuhan 20% Selama Ramadhan

29 Mei 2018 19:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi toko ritel (Foto: @shalome05 via AP)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi toko ritel (Foto: @shalome05 via AP)
ADVERTISEMENT
Kenaikan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi para PNS dan pensiunan diprediksi akan menggenjot sektor ritel Tanah Air selama periode Ramadhan dan Lebaran. Sebab, pemerintah menggelontorkan Rp 35 triliun untuk THR dan gaji ke-13 PNS, prajurit TNI, Polri, dan pensiunan.
ADVERTISEMENT
Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey, menyambut baik keputusan pemerintah. Roy berharap adanya keputusan tersebut bisa mendongkrak daya beli masyarakat sehingga mengerek pertumbuhan industri ritel selama Ramadhan dan Lebaran.
"Jadi ini sesuatu yang kami apresiasi pemerintah turut mendorong supaya konsumsi masyarakat bertambah dari tahun-tahun sebelumnya," kata Roy saat dihubungi kumparan, Selasa (29/5).
Roy menargetkan selama Ramadhan tahun ini industri ritel bisa mencatatkan pertumbuhan hingga 20%. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan periode Ramadhan dan Lebaran tahun lalu.
"Konsumsi selama Ramadhan mestinya lebih baik dari tahun lalu ya tumbuhnya. Biasanya kita 15-20%, tapi lebaran kemarin single digit jadi pertumbuhan lebaran tahun lalu sangat kecil, di bawah 10%," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Tahun lalu memang menjadi tahun yang berat bagi industri ritel. Banyak ritel yang berguguran akibat melemahnya daya beli masyarakat dan adanya gempuran e-commerce. Roy berharap tahun ini industri ritel bisa kembali bergairah.
Dia pun mengaku optimistis jika tahun ini industri ritel secara keseluruhan bisa tumbuh sekitar 8%. Apalagi kata Roy, tahun ini banyak gelaran akbar yang bisa mendongkrak pertumbuhan konsumsi masyarakat.
"Sampai akhir tahun kita percaya diri dong kan ada Asian Games itu kan akan menambah para atlet dan supporternya. Ada IMF, ada pesta demokrasi, jadi bisa meningkatkan konsumsi.Target sampai akhir tahun ini 7,5-8%, tahun lalu kan 4,5%," tegasnya.