Tiap Rupiah Menguat Rp 100, Rugi PLN Berkurang Rp 1,3 Triliun

29 November 2018 19:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja memasang jaringan kabel ke tower milik PT PLN Persero yang akan dialiri listrik dari PLTU IPP 3 Kendari. (Foto: ANTARA FOTO/Jojon)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja memasang jaringan kabel ke tower milik PT PLN Persero yang akan dialiri listrik dari PLTU IPP 3 Kendari. (Foto: ANTARA FOTO/Jojon)
ADVERTISEMENT
Harga minyak dunia saat ini tengah turun cukup signifikan hingga berada di level USD 50 per barel. Di sisi lain, rupiah terus menguat meninggalkan posisi Rp 15.000 per dolar Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Reuters sore ini, dolar AS mencapai Rp 14.369, menguat dibandingkan perdagangan hari sebelumnya yang mencapai Rp 14.390.
Diakui Direktur Utama PT PLN Sofyan Basyir, menguatnya rupiah dan anjloknya harga minyak dunia, menjadi hal yang membahagikan bagi PLN. Sebab, kata dia, setiap rupiah menguat Rp 100 per dolar AS, rugi PLN berkurang Rp 1,3 triliun.
“Untuk Rp 100 per dolar AS turun, (PLN) dapat Rp 1,3 triliun. Besar kan?” kata dia saat ditemui usai Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR RI, Jakarta, Kamis (29/11).
Karena itu, Sofyan berharap rupiah terus menguat dan harga minyak dunia turun. Dua hal ini menjadi variabel penting dalam kinerja perusahaan. Kondisi ini membuat perusahaan tetap bisa mempertahankan tarif dasar listrik perusahaan (TDL) tidak naik.Dia pun optimistis laba perusahaan bisa naik akhir tahun ini.
Direktur Utama PLN, Sofyan Basyir di acara Kompas 100 CEO Forum. (Foto:  Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PLN, Sofyan Basyir di acara Kompas 100 CEO Forum. (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
“Rupiah menguat, harga minyak turun itu rejeki dari Allah buat PLN, buat karyawan, buat kalian. Tarif jadi enggak naik,” tutur dia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, saat rupiah melemah terhadap dolar AS, PLN mengalami kerugian cukup besar. Perusahaan mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 18,4 triliun pada kuartal III 2018. Kinerja keuangan PLN mengalami penurunan dibanding kuartal III 2017 yang berhasil meraup laba bersih Rp 3,06 triliun.
Dikutip dari laporan keuangan PLN untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2018 dan 2017, jumlah beban usaha PLN naik menjadi Rp 224 triliun dari Rp 200,31 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Kenaikan beban usaha terutama dari biaya bahan bakar dan pelumas yang melonjak dari Rp 85,28 triliun di kuartal III 2017 menjadi Rp 101,87 triliun pada kuartal III tahun ini. Biaya pembelian tenaga listrik juga meningkat dari Rp 53,54 triliun menjadi Rp 60,61 triliun.
ADVERTISEMENT