Tidak Banyak Pengembang Mau Bangun Rumah Murah, Apa Alasannya?

29 September 2019 15:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Contoh rumah murah di Pameran Perumnas Fest. Foto: Elsa Toruan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Contoh rumah murah di Pameran Perumnas Fest. Foto: Elsa Toruan/kumparan
ADVERTISEMENT
Harga properti yang cenderung semakin mahal membuat masyarakat khawatir tidak mampu memiliki. Untuk itu, pemerintah bersama para pengembang properti mencoba menjawab kekhawatiran tersebut melalui program rumah subsidi untuk masyarakat menengah ke bawah.
ADVERTISEMENT
Adapun harga rumah subsidi rata-rata dibanderol Rp 200 juta ke bawah untuk per unit. Sayangnya tidak banyak pengembang properti yang mampu merealisasikan hunian murah tersebut. Country Manager Rumah.com, Marine Novita memaparkan salah satu penyebabnya yaitu kemampuan pengembang.
“Mungkin sebetulnya kan beda-beda beberapa developer besar mereka memang di rumah middle-middle up kalau yang developer MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah)/ FLPP itu memang beda-beda segmen ada yang khusus rumah di bawah Rp 300 (juta per unit),” katanya kepada kumparan, Minggu (29/9).
Marine melanjutkan, sebagian besar rumah subsidi direalisasikan oleh pengembang besar. Sebab untuk merealisasikan rumah murah tersebut membutuhkan tanah yang cukup luas. Belum lagi harga tanah yang terus-terusan naik. Sehingga, hal inilah yang membuat pengembang tidak selalu bisa merealisasikan rumah murah atau subsidi.
Penampakan rumah murah Rp 130 juta. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
“Karena kalau FLPP tanah harus luas, jadi enggak semua developer (bisa),” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, dalam ajang Indonesia International Property Expo 2019 yang digelar di Jakarta Convention Center, Senayan, Minggu (29/9), hanya ada 2 pengembang yang menawarkan rumah murah. Harganya di bawah Rp 160 juta.
Pertama, ada Citra Indah City. Citra Indah City menjual rumah dengan harga Rp 157 juta per unit di kawasan Timur Cibubur, Jakarta Timur. Selanjutnya, ada Perumnas yang menawarkan rumah murah. Harganya bahkan hanya sekitar Rp 138 juta per unit. Padahal ajang Indonesia International Property Expo 2019 dihadiri oleh lebih dari 200 pengembang dengan total 1.000 proyek properti yang ditawarkan.