Tiket Pesawat Mahal, Penumpang Bus Damri Rute Bandara Anjlok 40 Persen

23 Mei 2019 20:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama Perum Damri, Setia N Milatia Moemin. Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Perum Damri, Setia N Milatia Moemin. Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
ADVERTISEMENT
Mahalnya tiket pesawat yang terjadi sejak awal tahun 2019, memberi dampak pada meningkatnya permintaan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). Namun, Damri juga menghadapi persoalan lain yakni turunnya jumlah penumpang bus untuk rute bandara.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Perum Damri Setia N Milatia Moemin mengungkapkan kenaikan jumlah penumpang bus Damri AKAP mencapai 10 persen.
“Ada sedikit lonjakan pada permintaan antar kota provinsi ada sekitar 10 persen sudah terjadi kenaikan,” ujarnya ketika ditemui di Munik Restaurant Matraman, Jakarta Timur, Kamis (23/5).
Mila sapaan akrab Bos Damri itu menerangkan jumlah kenaikan itu belum termasuk momen Lebaran yang dimungkinkan mengerek peningkatan permintaan bus lebih tinggi. Namun, ia tak merinci pastinya.
“Kami harapkan lebih tinggi lagi, karena makin mendekati Lebaran orang Indonesia kan sukanya last minute Lebaran,” imbuh dia.
Ilustrasi bus DAMRI. Foto: Instagram/@damriindonesia
Ditelisik lebih dalam, kata dia, mahalnya harga tiket pesawat juga sebetulnya mempunyai efek berganda bagi Damri. Di satu sisi memang mengerek kenaikan jumlah penumpang bus AKAP. Namun, menurutnya tak dipungkiri juga berpengaruh pada menurunnya permintaan bus Damri dari dan menuju ke bandara.
ADVERTISEMENT
Dari sekitar 3000-an armada Damri, diketahui 400 unitnya adalah bus bandara. Ia mengatakan, penurunan permintaan bus bandara saat tiket pesawat naik mencapai 40 persen dari jumlah bus bandara.
“Tapi sejak tiket naik kami mengalami sedikit penurunan di angkutan ke bandara. Salesnya agak turun. Penurunan itu lebih dari 30 persen, antara 30-40 persen,” papar dia.
Meski begitu, ia menegaskan penurunan penumpang bus Damri bandara itu masih bisa dikompensasi oleh kenaikan bus AKAP. Pasalnya, bus Damri bandara hanya sebagian kecil dari total armada Damri yang ada.
“Kan jumlah bus kami 3.000-an sedangkan di Soetta hanya 390-an sekitar 400. Kenaikan yang di antar kota (AKAP) bisa menutup penurunan yang di bandara,” pungkas dia.
ADVERTISEMENT
Sebagai informasi, laba Damri pada 2018 mencapai sekitar Rp 21 Miliar. Jumlah itu naik sekitar 300 persen dibandingkan tahun 2017, yaitu Rp 7 Miliar.