Tim Ekonomi Jokowi: Efek Bangun Infrastruktur Terasa hingga 40 Tahun

21 Oktober 2018 13:47 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi Saat Peresmian Jalan Tol Solo-Ngawi (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi Saat Peresmian Jalan Tol Solo-Ngawi (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi gencar membangun infrastruktur sejak awal menjabat di 2014. Pembangunan infrastruktur jalan raya, jalan tol, jembatan, bendungan, embung, pelabuhan, rel kereta hingga bandara dilakukan di seluruh penjuru negeri, termasuk daerah terpencil dan terdepan.
ADVERTISEMENT
Efek positif pembangunan infrastruktur ini dinilai bisa dirasakan hingga 40 tahun ke depan. Hal ini disampaikan Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi, Ahmad Erani Yustika dalam laporan evaluasi dan pencapaian kinerja ekonomi Jokowi selama 4 tahun, di antaranya infrastruktur.
"Pembangunan infrastruktur saat ini memiliki efek sampai 30-40 tahun ke depan. Jadi, sampai periode itulah pertumbuhan dapat disangga, sehingga pemerintah tak hanya berpikir dalam jangka pendek/menengah, namun memikirkan kepentingan jangka panjang," ungkap Erani dalam keterangan tertulisnya, Minggu (21/10).
Lanjut Erani, pemerintah bersama BUMN telah membangun infrastruktur jalan mencapai 3.432 km, jalan tol 947 km dan jembatan 39,79 km. Era Presiden Jokowi juga mengembangkan jalur kereta api dan bandar udara (bandara).
"Untuk bandara, ada sekitar 12 bandara yang telah selesai serta pemeliharaan dan pengembangan untuk lebih dari 400 bandara," tambahnya.
Ahmad Erani Yustika‏ (Foto: Twitter/ @Ahmad Erani Yustika‏)
zoom-in-whitePerbesar
Ahmad Erani Yustika‏ (Foto: Twitter/ @Ahmad Erani Yustika‏)
ADVERTISEMENT
Pemerintah juga berupaya untuk memenuhi akses terhadap komunikasi dan teknologi melalui perluasan cakupan jaringan dan telekomunikasi. Salah satu proyek untuk mendukung misi tersebut adalah Jaringan Tulang Punggung Serat Optik Nasional "Palapa Ring", yakni proyek yang menghubungkan seluruh ibukota kabupaten/kota di Indonesia dengan jaringan broadband atau internet berkecepatan tinggi.
Saat ini, dari total 514 Ibukota Kabupaten/Kota (IKK) di Indonesia terdapat 457 IKK yang telah dan akan terjangkau dengan jaringan broadband, sedangkan 57 sisanya adalah IKK terpencil.
"Inovasi Pembiayaan melalui Pola Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) juga dilakukan terlebih untuk pembangunan serat optik didaerah terpencil yang tidak layak secara bisnis," tambahnya.