Timses Prabowo Buka-bukaan Cara Turunkan Harga Pangan

11 Februari 2019 10:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo Subianto memberikan sambutan dalam Gala Dinner bersama Pengusaha Tionghoa di Jakarta, Jumat (7/12). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto memberikan sambutan dalam Gala Dinner bersama Pengusaha Tionghoa di Jakarta, Jumat (7/12). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Calon Presiden 02 Prabowo Subianto berjanji akan menurunkan sejumlah harga pangan, seperti beras, daging, ayam, dan telur dalam 100 hari pertama jika ia terpilih sebagai presiden.
ADVERTISEMENT
Anggota Dewan Pakar Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Dradjad Wibowo menjelaskan, ada beberapa cara yang akan dilakukan Prabowo untuk menurunkan harga pangan tersebut. Utamanya meningkatkan pengelolaan logistik nasional.
Menurut dia, Perum Bulog dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) akan ditugaskan untuk melakukan operasi pasar dalam waktu 100 hari. Bulog akan diberi dana yang cukup dari APBN dan ditugaskan melakukan pengadaan dan pelepasan stok.
"Targetnya agar harga cukup tinggi di tingkat petani atau produsen saat panen dan harga turun ke tingkat yang diinginkan di tingkat konsumen. Jadi Bulog dan PTPN (untuk gula) ditugaskan melakukan operasi pasar jangka 100 hari," ujar Drajad kepada kumparan, Senin (11/2).
Suasana Pasar Tradisional Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Selanjutnya, Prabowo akan memberikan prioritas pada petani agar mampu meningkatkan produksi pangan. Caranya, yakni mendorong investasi untuk sarana dan prasarana pertanian.
ADVERTISEMENT
"Investasi untuk sarana dan prasarana produksi pertanian harus digenjot, termasuk untuk infrastruktur penunjang. Mulai dari irigasi, jalan desa, hingga pembangunan gudang. Pertanian di sini dalam arti luas ya," katanya.
Selain itu, Prabowo juga akan menghitung kembali subsidi untuk harga pangan dalam APBN serta volume yang akan diintervensi. Namun untuk persentase kenaikan subsidinya, Drajad masih enggan menjelaskan lebih lanjut.
"Yang murni disubsidi APBN itu kan di marjinnya. Sementara modal pokok pembeliannya kan berputar terus. Volume intervensinya pun dihitung teliti. Itu yang membuat belanja bagi kebijakan harga pangan ini sangat terjangkau APBN versi Prabowo-Sandi," jelas dia.
Pedagang sayur di pasar tradisional Pasar Minggu. Foto: Ela Nurlaela/kumparan
Sementara Jubir BPN Viva Yoga Mauladi menuturkan, selaian cara-cara tersebut, Prabowo juga akan meningkatkan efektivitas distribusi pangan.
ADVERTISEMENT
"Misalnya, jika produksi jagung surplus di Gorontalo sedangkan di Jawa Barat kekurangan jagung, lebih efektif dan untung mana jika jagung Gorontalo dikirim ke Jawa Barat atau diekspor ke Filipina?" katanya.
Selanjutnya yaitu penegakan hukum dan memutus rente pangan juga akan dimaksimalkan. Hal ini bertujuan untuk melindungi produsen kecil dan menengah.
"Selain cara di atas, Prabowo-Sandi juga akan memotong perburuan rente dalam tata niaga pangan, sperti daging. Rente yang besar itu membuat harga kemahalan," tambahnya.
Pedagang menata telur ayam di salah satu agen telur, di Pasar Inpres. Foto: ANTARA FOTO/Rahmad
Sebelumnya, Prabowo menuturkan akan berjuang sekuat mungkin untuk menurunkan harga kebutuhan pokok tersebut, sebelum 100 hari pertama usai dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia pada Pemilu 2019 ini.
"Kita akan bekerja untuk emak-emak semuanya. Insyaallah kalau hitungan saya, harga daging, harga telur, harga ayam, bisa kita turunin dalam 100 hari pertama. Harga beras, saya juga feeling hitungan saya bisa kita turunkan," tegas Prabowo di depan ratusan emak-emak di kediamannya, Desa Bojong Koneng, Bukit Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/2).
ADVERTISEMENT