Tingkatkan Energi Terbarukan, PLN Bangun PLTS 2,9 MW di Labuan Bajo

Seorang warga melintas di bawah panel surya Terminal Tirtonadi, Solo, Jawa Tengah, Rabu (9/1). Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

PT PLN (Persero) tengah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) off-grid berkapasitas 2.920 kWp atau 2,9 Mega Watt (MW) di 11 lokasi yang tersebar di sekitar Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

‎Adapun pembangunan PLTS off-grid itu diperlukan untuk memperluas akses listrik kepada masyarakat yang tinggal di suatu daerah yang jauh dari instalasi PLN. PLTS off-grid bisa menjadi alternatif sampai instalasi listrik dibangun.

"PLTS ini kita bangun untuk menjangkau daerah-daerah yang belum teraliri listrik," beber Direktur Bisnis PLN Regional Jawa Bagian Timur, Nusra, dan Bali, Djoko Abumanan saat ditemui di Kantor PLTMG MPP Flores, NTT, Kamis (11/4).

Seorang warga melintas di bawah panel surya Terminal Tirtonadi, Solo, Jawa Tengah, Rabu (9/1). Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

‎Ke depan, menurut dia, PLTS off-grid itu akan mampu untuk menyediakan kebutuhan listrik bagi 3.308 rumah tangga di 11 lokasi tersebut. Adapun target beroperasinya PLTS off-grid itu adalah pada bulan Juni 2019.

"Sehingga dapat mendorong pencapaian target penggunaan EBT (Energi Baru Terbarukan) sebanyak 23 persen di 2025," jelasnya.

Sementara itu, Menteri ESDM Ignasius Jonan menyebut, Labuan Bajo merupakan daerah yang cocok untuk eco pariwisata, sehingga membutuhkan banyak penggunaan EBT agar masyarakat tertarik mengunjungi destinasi wisata ini.

"Pembangunan infrastruktur kelistrikan ini ke depan akan menarik investor dan mendorong pertumbuhan pariwisata di Labuan Bajo. Jika Labuan Bajo ingin jadi eco pariwisata, maka udaranya harus bersih. Untuk itu, pembangkit listrik yang tepat adalah gas dan PLTS," katanya.