Tips agar Tak Boros Kelola Keuangan bagi Milenial Penyuka Traveling

11 Oktober 2018 10:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi film traveling (cover) (Foto: Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi film traveling (cover) (Foto: Shutter Stock)
ADVERTISEMENT
Traveling memang bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi para penikmatnya tidak terkecuali generasi milenial. Bukan sekadar untuk menyegarkan diri dari penatnya rutinitas, tapi juga memberikan pelajaran dan pengalaman tak terlupakan.
ADVERTISEMENT
Namun, hobi traveling seringkali membutuhkan biaya yang tak sedikit. Baik untuk biaya perjalanan, tempat tinggal, makan, hingga berbagai hal yang kerap menjadikan penyuka traveling jadi lebih boros. Lalu bagaimana mengatasinya?
Perencana Keuangan, Prita Hapsari Ghozie, mengatakan hal yang penting diperhatikan ialah pengalokasian dana khusus.
“Pastikan bahwa kita juga sdh menyisihkan uang untuk dana darurat dan investasi. Bagusnya sih kita pakai penghasilan non-rutin seperti bonus atau THR untuk traveling,” ujarnya ketika dihubungi kumparan, Kamis (10/10).
Prita menyarankan agar menyisihkan sekitar 5 persen dana penghasilan setahun untuk kegiatan menyenangkan diri seperti hobi traveling. Sebaliknya, Prita mengimbau agar traveler tidak melakukan hal-hal yang seringkali menjadi penyebab kebocoran keuangan. Apalagi jika sampai berhutang. Di antaranya, abainya traveler dalam membuat pos keuangan secara prioritas baik seperti akomodasi, transportasi, makan, shopping dan dana darurat dengan baik.
com-Ilustrasi Traveling (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi Traveling (Foto: Thinkstock)
“Hindari pula kebiasaan bayar cicil setelah libur selesai, penggunaan biaya komunikasi yang berlebihan, dan over bagasi,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Nah, tapi bagaimana ya jika kamu penyuka traveling tapi ingin low budget? Jawabannya, bisa!
Prita menyarankan agar traveler bisa menjadi volunteer untuk group tour, blogging, atau sekalian berbisnis seperti membuka jasa titip. Tapi ingat, tetap dengan skala wajar agar tetap bisa menikmati momen traveling.
Tak kalah penting, Prita menyebut traveler mesti pintar dalam mengatur strategi keuangan untuk traveling. Semisal, melakukan riset agar biaya lebih ekonomis.
“Pergi saat low season. Biasakan bayar dengan kartu debit supaya enggak bawa pulang utang,” pungkasnya.