Tips Investasi untuk PNS yang Mau Naik Gaji

11 Maret 2019 7:27 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tips Investasi untuk PNS yang Mau Naik Gaji
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pegawai Negeri Sipil (PNS) boleh saja tersenyum lebih sumringah tahun ini. Pasalnya, Presiden Jokowi menjanjikan bakal menaikkan gaji PNS, TNI, Polri, serta uang pensiunan rata-rata sebesar 5 persen pada April 2019.
ADVERTISEMENT
Naiknya gaji PNS ini, bisa jadi kesempatan untuk kian giat menabung dan investasi. Lalu bagaimana menyiapkannya?
Perencana keuangan dari Financia Consulting, Eko Indarto mengatakan profesi PNS memiliki keuntungan dengan karakteristik keuangan yang stabil. Maka dari itu, kedisiplinan investasi pun perlu dilakukan.
"Angkanya enggak beda jauh tuh, maka udah pasti angka yang bisa diinvestasi angkanya relatif tidak beda jauh. Investasi dia emang harus bulanan, harus komitmen mau berapa tiap bulan," katanya kepada kumparan, Senin (11/3).
Ketika gaji naik, PNS bisa menambahkannya untuk anggaran investasi yang telah disisihkan yaitu minimal 10 persen dan semakin besar lebih baik.
"Bentuknya apa aja enggak masalah. Boleh ke emas, boleh ke reksa dana, hampir semua produk bisa masuk dengan angka yang tidak terlalu besar," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ia pun menyarankan agar PNS melakukan diversivikasi dalam berinvestasi. Di antaranya, jangka waktu panjang, menengah, dan pendek.
"Standarnya jangka panjang lebih dari 5 tahun bisa masukin ke saham atau reksadana saham, 3 sampai 5 tahun dia bisa masukin ke emas atau reksa dana campuran atau pendapatan tetap, di bawah 3 tahun mungkin dia bisa masukin deposito, reksa dana pasar uang itu masih bisalah. Sekarang ada fintech juga, itu bisa digunakan sebagai alternatif," ungkap dia.
Para PNS berfoto usai upacara Foto: Nabilla Fatiara/kumparan
Eko menekankan, investasi yang cocok bagi PNS itu tak lepas juga dari profil risiko masing-masing. Apakah dia termasuk yang cukup berani mengambil risiko (agresif) atau lebih suka mencari aman (konservatif).
"Kalau dia tidak terbiasa dengan aset yang agresif, emas kan ada produknya ada fisiknya kan, nah itu bisa dicoba buat yang konvensional," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana jika kenaikan gaji juga diringi kenaikan harga kebutuhan atau juga gaya hidup?
Menurut Eko, kenaikan gaji idealnya tidak mengubah cash flow yang sudah berjalan selama ini. Jika pun ada yang berubah, investasi harus tetap diamankan dan mesti cermat dalam memilah kebutuhan yang memang prioritas.
"Jika inflasi juga naiknya enggak sampai 5 persen, ya alokasi pengeluarannya sama saja dengan saat ini. Artinya tetap, yang paling penting 30 persen untuk utang dan tagihan, 10 persen ditambah kenaikan gaji untuk investasi, dan sisanya untuk kebutuhan pokok dan keinginan" tutupnya.