Tips Kelola Gaji di Awal Bulan untuk Milenial

1 Oktober 2018 11:01 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apa pengaruh gaji? (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Apa pengaruh gaji? (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Setiap orang tentu punya kiat sendiri dalam mengatur keuangan mereka saat gajian tiba. Akan tetapi, tak sedikit juga dari mereka yang biasanya langsung membelanjakan gaji untuk hal-hal yang kadang tidak dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
Gaya hidup ini sering terjadi pada kalangan milenial. Karenanya, kalangan milenial sering dikatakan tak akan mampu membeli rumah akibat gaya hidup yang terlalu boros. Lantas, bagaimana langkah yang tepat dalam mengatur keuangan khususnya saat momen gajian (pay day) tiba?
Perencana Keuangan Ahmad Gozali mengatakan kalangan milenial perlu menghabiskan gajinya. Tapi, menghabiskan yang dia maksud di sini adalah mengalokasikannya ke dalam 4 pos besar prioritas.
"Bagi gaji ke dalam 4 pos prioritas, yaitu sharing, cicilan, saving, dan shopping," katanya saat dihubungi kumparan, Senin (1/10).
com-Karyawan Sejahtera (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Karyawan Sejahtera (Foto: Thinkstock)
Adapun rincian alokasi dana gaji yang harus dibagi adalah sekitar 2,5 persen sampai 10 persen untuk pos sharing. Lalu, alokasikan dana cicilan utang, kemudian sisakan untuk tabungan.
ADVERTISEMENT
"Untuk saving ini tidak perlu banyak, yang penting konsisten. Hanya 10 persen saja pun tidak masalah," ujarnya.
Kemudian, sisanya baru dialokasikan untuk belanja. Untuk menghindari pengeluaran yang tidak terkontrol, Ahmad menyarankan agar tetap menyimpan uang di dalam rekening dan memegang uang tunai seperlunya.
"Uang cash yang dipegang itu hanya untuk bayar cicilan utang, kos, listrik ataupun pulsa. Sisanya tetap simpan di rekening dan ambil di ATM tiap minggu untuk pengeluaran mingguan seperti belanja dapur, transport, dan hiburan akhir pekan," tambahnya lagi.
Namun, kalau memang masih merasa sulit untuk mengontrol pengeluaran dana saat berbelanja, Ahmad menyarankan agar kalangan milenial membuat kartu khusus yang digunakan untuk berbelanja. Sehingga, kartu tersebut bisa di-top up atau diisi ulang sesuai dengan alokasi anggaran.
ADVERTISEMENT
"Kalau mereka patuh dan taat pada kiat ini, pasti mereka bisa mengontrol pengeluaran untuk berbelanja," tutupnya.