Tips Keuangan: Agar Milenial Tak Bangkrut di Usia 50 Tahun

7 September 2019 16:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Milenial Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Milenial Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Milenial penting untuk memperhatikan pengelolaan keuangan secara cerdas. Jika tidak, siap-siap bisa terperosok dari kebangkrutan di usia 50 tahun.
ADVERTISEMENT
Perencana Keuangan sekaligus founder ZAP Finance, Prita Hapsari Ghozie, mengatakan kebangkrutan milenial itu disebabkan gaya hidup tak memiliki skala prioritas.
"Para milenial termasuk keluarga muda lagi galau. Beli rumah? Kendaraan atau liburan? Kalau milenial tak hati-hati, mereka akan bangkrut di usia 50 tahun. Dia enggak punya aset," ujar Prita dalam bincang santai di Marketing Gallery Soutgate Residence, Jakarta Selatan, Sabtu (7/9).
Prita mengatakan, pengaturan prioritas keuangan yang ideal di kalangan milenial meliputi tempat tinggal, dana pendidikan, dana pensiun, kendaraan, dan liburan.
Namun pada realitanya, kata dia, milenial banyak yang terbalik dalam menentukan prioritas keuangan. Yaitu, justru mengutamakan gaya hidup liburan. Apalagi, bagi milenial penganut konsep hidup YOLO (You Only Life Once).
com-Gaya hidup milenial Foto: Shutterstock
"Milenial kebanyakan kebalik prioritasnya. Ini kenapa kalau milenial enggak hati-hati, bisa bangkrut di usia 50 tahun karena aset mereka isinya galeri liburan," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Jika kekeliruan prioritas keuangan itu tak segera diatasi, Prita mewanti-wanti keuangan milenial di masa depan akan terancam. Bukan saja untuk dirinya sendiri tapi juga berbahaya bagi generasi selanjutnya.
"Karena kebanyakan akan berpikir menggantungkan kecukupan masa depan ke anak," ujarnya.