news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tips untuk Memastikan Rumah Subsidi yang Dibeli Layak Huni

3 Agustus 2018 8:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi rumah kluster. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rumah kluster. (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Sejak 2010, pemerintah mulai meluncurkan program Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) atau KPR Bersubsidi, program kredit rumah murah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
ADVERTISEMENT
Selama 8 tahun terakhir, KPR Bersubsidi yang telah disalurkan ke MBR mencapai 532 ribu rumah murah. Menurut Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Lana Winayanti, peminat KPR Bersubsidi setiap tahun terus tinggi.
“Tiap tahun masih tinggi ya, di sini DP yang dipatok hanya 1 persen, cicilan per bulannya bisa cuma Rp 700 ribuan,” ujarnya kepada kumparan, Jumat (3/8).
Namun diakui Lana, kualitas rumah subsidi yang dijual di tahun-tahun sebelumnya tak begitu baik, hal itu sesuai dengan keluhan masyarakat. Dia pun memberi tips bagi masyarakat yang akan membeli rumah murah melalui KPR bersubsidi.
Pembangunan rumah (ilustrasi). (Foto: Antara/Mohamad Hamzah)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan rumah (ilustrasi). (Foto: Antara/Mohamad Hamzah)
“Pertama yang harus diperhatikan struktur konstruksi, baik atap lantai, dinding, kokoh, tidak ada retak-retak di sana,” kata Lana.
ADVERTISEMENT
Kemudian, lanjutnya, di sekitar rumah murah itu harus ada jaringan air bersih dari PDAM atau sumber air bersih lainnya. Lalu, utilitas jaringan listrik dan septik tank yang berada di rumah murah yang akan dibeli harus dipastikan berfungsi.
Selanjutnya, menurut Lana, jalan lingkungan di sekitar perumahan bersubsidi harus dipastikan telah diberi perkerasan dan berfungsi. Yang terakhir, pembangunan saluran air atau drainase lingkungan perumahan harus selesai dan befungsi.
“Tahun ini akan lebih terjaga karena pengembang wajib menyediakan tenaga pengawas yang bertanggungjawab atas kualtas bangunan. Tapi rumah subsidi yang layak huni, harus memenuhi itu,” pungkasnya.