news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tiru Norwegia, Indonesia Mau Bikin Dana Abadi Migas

21 Maret 2019 20:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengeboran minyak lapangan Jatiasri-9 Foto: Antara/Dedhez Anggara
zoom-in-whitePerbesar
Pengeboran minyak lapangan Jatiasri-9 Foto: Antara/Dedhez Anggara
ADVERTISEMENT
Pemerintah berencana membuat dana abadi di sektor minyak dan gas (migas) atau petroleum fund. Petroleum fund adalah tabungan dari hasil penerimaan migas. Nantinya, dana yang terkumpul ini bisa digunakan untuk berbagai kegiatan, misalnya untuk eksplorasi menemukan cadangan-cadangan migas baru.
ADVERTISEMENT
Konsep dana abadi migas sendiri sebenarnya bukan hal baru. Di dunia, sudah banyak negara yang menerapkannya, mulai dari Norwergia hingga Timor Leste. Rencana ini pun dibahas oleh DPR RI dan pemerintah.
Anggota Komisi VII DPR RI Tjatur Sapto Edy mengatakan, nantinya dana abadi ini dipungut dari kegiatan ekspor migas. Badan Usaha Khusus (BUK) yang merupakan hasil peleburan dari PT Pertamina (Persero) dan SKK Migas akan mengumpulkannya, kemudian disetor ke negara.
"Disetor oleh BUK ke pemerintah, biasanya Kementerian Keuangan. Nanti pelaksanaannya sendiri itu tidak dimasukkan dalam Undang-Undang, tapi pakai Peraturan Menteri (Permen)," kata dia dalam diskusi publik INDEF di Jakarta, Kamis (21/3).
Konsep dana abadi migas ini serupa pungutan ekspor kelapa sawit yang dihimpun Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS). Atau, bisa juga seperti Badan Layanan Umum (BLU) di kementerian.
ADVERTISEMENT
Namun Tjatur enggan berkomentar banyak. Dia mengatakan, banyak opsi yang bisa dipilih untuk skema pembentukan dana abadi migas ini. Yang pasti, kata dia, anggota DPR RI menyatakan dukungannya untuk pembentukan dana abadi ini.
Sementara itu, Direktur INDEF yang juga Dosen Ekonomi Energi dan Mineral FEB UI Berly Martawardaya mengatakan, pembentukan dana abadi migas ini penting. Sebab, cadangan minyak Indonesia diprediksi bakal habis dalam waktu 12 tahun lagi dan gas bumi habis 30 tahun lagi.
Dana abadi ini bisa dipakai untuk menggenjot kegiatan eksplorasi migas lebih masif lagi sehingga cadangan semakin bertambah.
Peneliti INDEF Imaduddin Abdullah menjelaskan, secara teknis INDEF mengusulkan dana abadi migas bisa digunakan untuk mencari cadangan migas baru. Hal ini sudah dilakukan sejak lama di negara lain seperti Norwegia.
ADVERTISEMENT
Kalau di sana, kata dia, konsepnya adalah tahap eksplorasi atau ketika mencari ladang minyak baru ditanggung dana abadi. Dengan begitu, kontraktor merasa ada kepastian. Lalu, kalau sudah produksi, pajak yang ditanggung investor naik, karena sudah mudah eksploitasi.
"Nah bisa jadi diskusi model seperti ini (dapat dicontoh Indonesia). Selain itu bisa untuk stabilisasi di mana setiap persen yang dihasilkan dari ekspor untuk masuk ke dana abadi. Jadi sovereign wealth fund. Terus berkembang dana abadinya," ucap dia.