Total Proyek Konstruksi Diprediksi Capai Rp 451 Triliun di 2018

15 Januari 2018 15:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum BPP Gapensi H Iskandar Hartawi (Foto: Siti Maghfirah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum BPP Gapensi H Iskandar Hartawi (Foto: Siti Maghfirah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menilai fokus pemerintah yang besar terhadap pembangunan infrastruktur akan mendukung perusahaan-perusahaan konstruksi nasional untuk berkembang. Tahun ini, total proyek konstruksi Indonesia diprediksi dapat mencapai Rp 451 triliun.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, menurut Ketua Kadin Rosan Roeslani, pengusaha nasional terutama yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Konstruksi (Gapensi) harusnya mengambil porsi yang lebih besar di proyek infrastruktur nasional.
“Saya juga berharap pengusaha swasta, baik yang besar maupun menengah dapat bersinergi dengan BUMN,” kata Rosan usai acara pembukaan Rapimnas Gapensi di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Senin (15/1).
Pekerja Sektor Konstruksi (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja Sektor Konstruksi (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Selain itu, kata Rosan, sektor konstruksi juga berkontribusi besar terhadap penyerapan tenaga kerja, yakni dengan mempekerjakan total 7 juta orang pada 2017.
“Keseriusan pemerintah juga dapat dilihat dari peningkatan budget untuk proyek konstruksi menjadi Rp 409 triliun di 2018 yang berasal dari APBN,” lanjutnya.
Ia mengatakan, dengan dukungan pemerintah dan para pengusaha nasional, target tahun ini akan tercapai. Mengingat, pada 2017 pasar konstruksi Indonesia menjadi nomer satu di ASEAN dengan nilai USD 267 miliar, menurut data BPS.
ADVERTISEMENT
Sementara itu untuk tingkat Asia, Indonesia berada di urutan keempat setelah China, yang pasar jasa konstruksinya memiliki potensi senilai USD 1,78 triliun. Lalu disusul oleh pasar konstruksi Jepang senilai USD 742 miliar di urutan kedua dan India USD 427 miliar di urutan ketiga.