Toys 'R' Us Mau Tutup Semua Gerai di AS, 33.000 Pekerja Terancam PHK

15 Maret 2018 9:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi toko Toys R Us. (Foto: REUTERS/Adam Hunger)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi toko Toys R Us. (Foto: REUTERS/Adam Hunger)
ADVERTISEMENT
Toko mainan Toys 'R' Us Inc akan menjual atau menutup semua gerai di Amerika Serikat (AS) dalam beberapa bulan mendatang. Situasi ini akan berdampak pada 33.000 pekerja.
ADVERTISEMENT
Toys 'R' Us yang memiliki sekitar 33.000 pegawai tetap (full-time) dan paruh waktu (part time) di AS sudah dalam proses untuk menutup seperlima dari gerainya sebagai bagian dari upaya untuk keluar dari ancaman kebangkrutan.
Dikutip dari Reuters, pengumuman tersebut disampaikan kepada para pekerja oleh Chief Executive David Brandon di kantor pusat toko mainan itu di Wayne, New Jersey.
Penutupan Toys 'R' Us merupakan pukulan bagi konsumen dan ratusan pembuat mainan yang menjual produk mereka di 885 lokasi di AS, termasuk pembuat Barbie Mattel Inc (MAT.O), perusahaan permainan papan Hasbro Inc (HAS. O) dan vendor besar lainnya seperti Lego.
Dengan pembeli yang beralih ke platform online seperti Amazon.com Inc (AMZN.O) dan anak-anak yang memilih gadget elektronik dibanding mainan, Toys 'R' Us telah berjuang untuk menyelesaikan utang pembelian senilai USD 6,6 miliar dari perusahaan ekuitas swasta KKR & Co LP (KKR .N) dan Bain Capital dan investor real estate Vornado Realty Trust (VNO.N) pada tahun 2005.
ADVERTISEMENT
Tapi kreditur memutuskan bahwa mereka bisa mendapatkan lebih banyak dari melikuidasi aset Toys 'R' Us, daripada menemukan cara untuk mempertahankannya.
Upaya untuk merestrukturisasi Toys 'R' Us terhenti bulan ini setelah kreditur memutuskan untuk tidak melakukan reorganisasi, mereka memilih menutup gerai dan mengumpulkan uang dari penjualan barang dagangan.
Toys 'R' Us kemungkinan juga akan melikuidasi gerainya di Perancis, Spanyol, Polandia, dan Australia. Dia menambahkan bahwa Toys 'R' Us juga berencana untuk menjual gerai di Kanada, Eropa Tengah, dan Asia.