Transaksi Uang Elektronik Tumbuh 218,3 Persen di Juni 2019

20 Juni 2019 17:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat konferensi pers di kantor pusat Bank Indonesia. Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat konferensi pers di kantor pusat Bank Indonesia. Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
ADVERTISEMENT
Transaksi menggunakan uang elektronik saat ini kian menunjukkan gairah positif di tengah masyarakat. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mencatat per Juni 2019, transaksi uang elektroik naik signifikan sebesar 218,3 persen (year-on-year/yoy). Sedangkan, pembayaran nontunai yang di dalamnya termasuk mobile banking, ATM Debit, Kartu Kredit hingga uang elektronik secara total di periode sama meningkat 12,6 persen.
ADVERTISEMENT
"Peningkatan uang elektronik tersebut utamanya terkait dengan penggunaan uang elektronik nonbank dalam transaksi e-commerce," ujarnya di Kompleks BI, Jakarta, Kamis (20/6).
Di sisi lain, kata Perry, peningkatan itu juga ditambah dengan adanya momen yang pas saat Lebaran. Yaitu, ketika banyak masyarakat meningkatkan konsumsinya.
Selain itu, pembayaran menggunakan uang tunai juga mengalami kenaikan.
"Di sisi pembayaran tunai, Uang Yang Diedarkan (UYD) tumbuh 19,3 persen (yoy) mencapai Rp 850,2 triliun sesuai dengan pola musimannya terkait kebutuhan uang selama Ramadan atau Idul Fitri 2019," paparnya.
Warung makanan yang sudah gunakan aplikasi uang elektronik Ovo dan Go-Pay di sekitar Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Sinyal pertumbuhan uang elektronik yang menjanjikan itu akan dimanfaatkan untuk mendorong perluasan program elektronifikasi.
Ke depan, uang elektronik akan digalakkan khususnya untuk penyaluran bantuan sosial (bansos), integrasi moda transportasi, dan transaksi Pemda sebagai upaya peningkatan efisiensi dan peningkatan kapasitas ekonomi.
ADVERTISEMENT
Hal itu, sesuai dengan visi BI yang akan mendorong percepatan transformasi digital untuk ekonomi Indonesia melalui implementasi visi baru Sistem Pembayaran Indonesia 2025.
"Bank Indonesia juga terus meningkatkan program peningkatan kualitas UMKM agar mampu menghasilkan produk berkualitas, mampu mengikuti perkembangan digital khususnya penggunaan e-commerce, digital payment, digital financing, dan memperluas akses ekspor UMKM," tutupnya.