Transfer Uang Makin Mudah, TKA Kirim Rp 5.988 T ke Negara Asalnya

27 Mei 2018 11:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tenaga Kerja Filipina. (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Tenaga Kerja Filipina. (Foto: Reuters)
ADVERTISEMENT
Mengirim uang (transfer) saat ini semudah mengirim pesan instan atau SMS (short message services). Dengan begitu, untuk mengirim uang ke berbagai penjuru negeri, tak selalu perlu pergi ke bank dan mengisi sejumlah berkas.
ADVERTISEMENT
Perkembangan teknologi ini, juga memudahkan bagi para tenaga kerja asing (TKA) yang mencari nafkah di negara-negara lain, jauh dari tempat tinggalnya. Mengutip Migration and Remittances yang diterbitkan Bank Dunia, dana yang dikirimkan para TKA ke negara asalnya pada 2017 diproyeksi mencapai USD 443,6 miliar.
Dengan kurs Rp 13.500/dolar AS, maka angka itu setara Rp 5.988,6 triliun. Dari laporan itu juga disebutkan, saat ini ada sekitar 240 juta pekerja migran di seluruh dunia. Mereka pergi dari negara asalnya atas alasan ekonomi yakni mencari penghidupan yang lebih baik, hingga yang mengungsi akibat konflik politik dan perang.
Ilustrasi mata uang asing. (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mata uang asing. (Foto: Pexels)
Pengiriman uang oleh TKA pada 2017 sebesar itu, tumbuh sekitar 3,2% dibandingkan 2016 yang sebesar USD 429 miliar. Menurut laporan World Bank, pertumbuhan itu jauh lebih baik dibandingkan 2016 yang turun 2,4% dan pada 2015 turun 1%.
ADVERTISEMENT
“Sejalan dengan prospek ekonomi global yang membaik, pengiriman uang ke negara berkembang diharapkan tumbuh sekitar 3,2% pada tahun 2017, menjadi $ 444 miliar.” ungkap laporan itu.
Warga Asing diduga TKA di Bandara Haluoleo. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Warga Asing diduga TKA di Bandara Haluoleo. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Pada 2016, India merupakan negara yang menerima remitansi paling besar dari para pekerja migrannya, yakni sebesar USD 62,7 miliar. Sedangkan China berada di posisi kedua dengan USD 61 miliar. Sedangkan Indonesia berada di posisi ke-10 dengan USD 9,2 miliar.
Kawasan Asia Timur dan Pasifik, merupakan penerima yang paling besar yakni USD 129 miliar. Disusul Asia Selatan USD 112,3 miliar.