Trimitra Propertindo Incar Laba Bersih Rp 70 Miliar di 2018

IPO Saham PT Trimitra Propertindo Tbk (LAND). (Foto: Abdul Latif/kumparan)

PT Trimitra Propertindo Tbk (LAND) yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang properti menargetkan raihan laba pada tahun ini meningkat. LAND menargetkan perolehan laba bersih tahun ini Rp 70 miliar atau naik 118 persen dibandingkan capaian tahun sebelumnya sebesar Rp 32 miliar.

Direktur Utama LAND Suryadi menjelaskan kenaikan laba bersih akan disokong dari pendapatan penjualan unit proyek. Adapun sejumlah proyek unggulan LAND seperti The Canary yaitu blok apartemen di kawasan Serpong, Tanggerang, sudah terjual sebanyak 50 persen. Hingga akhir tahun ini, LAND menargetkan penjualan The Canary dapat mencapai 75 persen dari total 603 unit (25 lantai).

"Omzet sales The Canary RP 400-Rp 500 miliar," kata dia saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Kawasan SCBD, Jakarta, Kamis (23/8).

LAND saat ini memiliki 2 proyek existing, pertama adalah The Canary Tower dan Tower Parkland yang keduanya dibangun di Serpong dan menyasar pasar menengah ke atas atau middle class. Harga unit rata-rata mencapai Rp 300 juta sampai Rp 400 juta.

IPO Saham PT Trimitra Propertindo Tbk (LAND). (Foto: Abdul Latif/kumparan)

"Kawasan terbaru akan kita launch early next year di Serpong," katanya.

Menurut data keuangan perseroan, hingga kuartal I 2018, LAND mampu meraup penjualan Rp 17,95 miliar. Sementara laba bersih tahun berjalan Rp 10,96 miliar. Untuk jumlah aset LAND mencapai Rp 414 miliar dan jumlah liabilitas dan ekuitas masing-masing Rp 185 miliar dan Rp 229 miliar.

Sebagai catatan, LAND resmi menjadi angggota BEI ke 33 setelah perusahaan menggelar Initial Public Offering (IPO) pada hari ini. Saat diperdagangkan, saham perseroan langsung melambung 195 poin atau 50 persen ke level Rp 585 per saham dari harga penawaran awal Rp 390 per saham.

LAND menawarkan saham sejumlah 773.300.000 lembar. Dari IPO ini, LAND meraup dana segar Rp 301,6 miliar. Saham LAND ditransaksikan sebanyak 1 kali dengan volume 2.000 lot dan menghasilkan transaksi Rp 117 juta.