Trump Kecam Harley Davidson yang Akan Hijrah Keluar AS

26 Juni 2018 13:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Harley-Davidson. (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Harley-Davidson. (Foto: Aria Pradana/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Produsen motor gede ikonik asal Amerika Serikat (AS), Harley Davidson Inc, akan memindahkan unit produksinya keluar AS. Hal itu dilakukan, untuk menyiasati kenaikan tarif impor yang diberlakukan Uni Eropa, sebagai konsekuensi perang dagang antara kawasan itu dengan AS.
ADVERTISEMENT
Harley ingin mempertahankan Uni Eropa sebagai pangsa pasar kedua terbesarnya, setelah Amerika Serikat. Sepanjang 2017 lalu, perusahaan menjual 40.000 unit Harley Davidson ke UE atau 16% dari total penjualan.
Siasat memindahkan unit produksi keluar AS, juga dilakukan untuk mengejar target peningkatan ekspor Harley Davidson. Perusahaan yang sudah berusia 115 tahun itu ingin menaikkan porsi pasar ekspornya dari 43% menjadi 50%.
Namun strategi Harley yang dipuji sebagian analis itu, justru dikecam Presiden AS Donald Trump. Melalui akun twitter pribadinya #realDonaldTrump, dia menyebut Harley telah mengibarkan bendera putih alias menyerag dalam perang dagang dengan Uni Eropa.
“Harley Davidson jadi perusahaan pertama yang mengibarkan ‘bendera putih’. Padahal saya berjuang keras untuk mereka dan pada akhirnya mereka tidak akan membayar tarif impor atas produk yang dijual ke EU yang telah sangat merugikan kami dalam perdagangan, turun USD 151 Miliar. Pajak hanyalah alasan Harley. Bersabarlah!” tulis Trump.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, saham Harley ditutup turun hampir 6%. Analis juga memangkas perkiraan laba mereka, dipicu kekhawatiran tentang seberapa cepat perusahaan dapat beradaptasi dengan bea impor 25% yang mulai diberlakukan Uni Eropa pada 22 Juni 2018.
Staf Khusus Presiden Trump yang juga Direktur Industri dan Perdagangan di Gedung Putih, Peter Navaro menyatakan, pemerintah ingin Harley untuk membuat lebih banyak sepeda motor di dalam negeri. "Ingat, mereka mendatangi kami, misalnya, India memiliki tarif 100% untuk Harley Davidson. Itu jelas tidak adil," kata Navarro seperti dikutip dari Reuters.
Trump dan CEO Harley Davidson Matthew Levatich. (Foto: AFP/Nicholas Kamm)
zoom-in-whitePerbesar
Trump dan CEO Harley Davidson Matthew Levatich. (Foto: AFP/Nicholas Kamm)
"Kami ingin Harley dibuat di sini, lebih banyak dibuat di sini, dan itu akan terjadi di bawah kebijakan perdagangan presiden." Menanggapi komentar Navarro, juru bicara Harley mengatakan perusahaan telah membuat “posisi yang jelas”.
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat awal bulan ini mengenakan tarif impor baja dan aluminium dari Uni Eropa. Hal ini telah memicu respons "tit-for-tat" atau serangan balasan dari UE terhadap barang-barang produksi AS yang diekspor ke Uni Eropa.
Selain motor Harley Davidson, Eropa juga mengimpor berbagai barang konsumsi dari AS. Mulai dari jus jeruk, selai kacang, celana jeans, hingga mesin motor.