Trump Naikkan Lagi Tarif Impor, Tensi Perang Dagang AS-China Meninggi
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Trump pada Kamis (5/4) waktu AS, telah menginstruksikan Kantor Perwakilan Perdagangan AS (United State Trade Representative/USTR) untuk mengkaji hal itu. Gagasan ini sebagai reaksi, atas perlawanan China yang mengenakan tarif impor hingga 25%, atas produk-produk impor asal AS, terutama komoditas pangan dan pertanian.
"Daripada memperbaiki kesalahannya, China malah memilih untuk merugikan petani dan produsen kami," kata Trump.
Trump berdalih, penaikan tarif tersebut bertujuan untuk memaksa perubahan pada kebijakan pemerintah China, soal pengalihan kekayaan intelektual AS pada perusahaan China. Selain mengenakan tarif impor baja dan aluminium, AS juga mengenakan tarif impor tinggi atas impor produk teknologi asal China. Trump beralasan, pada produk-produk tersebut ada unsur kekayaan intelektual milik AS.
“Kantor Perwakilan Perdagangan AS menemukan bahwa China telah berulang kali mencuri hak kekayaan intelektual kami,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Akibat rencana penambahan tarif impor ini, indeks saham berjangka AS turun, sebagai reaksi terhadap pernyataan terbaru Trump itu. Pasar keuangan juga bergerak liar selama beberapa hari terakhir, sebagai bentuk kekhawatiran atas meningkatnya ketegangan perdagangan antara Washington dan Beijing.
Persoalan tarif ini, selama beberapa waktu terakhir telah menimbulkan kekhawatiran bahwa perang dagang kedua negara ini akan menghancurkan pertumbuhan ekonomi global.
Pada pekan ini, kantor administrasi kepresidenan Trump telah mengusulkan tarif 25% untuk sekitar 1.300 produk industri China. China kemudian membalas dengan peningkatan tarif pada produk-produk Amerika termasuk kedelai, pesawat, mobil, daging sapi dan bahan kimia.