Trump: The Fed Ancaman Terbesar Saya

17 Oktober 2018 13:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden AS Donald Trump di pertemuan tahunan Gedung Putih di Washington. (Foto: Nicholas Kamm / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Donald Trump di pertemuan tahunan Gedung Putih di Washington. (Foto: Nicholas Kamm / AFP)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuat komentar mengejutkan terkait ancaman terbesar yang dihadapinya saat ini. Baginya, musuh terbesarnya bukanlah Robert Mueller, investigator dalam dugaan manipulasi kemenangan Trump yang dibantu oleh Rusia ataupun gangguan dari Partai Demokrat pada pemilihan pertengahan November mendatang.
ADVERTISEMENT
Ditulis Fox Business, Rabu (17/10), ancaman terbesarnya adalah Bank Sentral Amerika (the Federal Reserve/the Fed).
"Ancaman terbesar bagi saya adalah the Fed karena the Fed menaikkan suku bunga terlalu cepat dan mereka terlalu indenpeden," ungkap Trump dalam wawancara dengan FOX Business.
Selama periode berjalan di 2018, the Fed sudah menaikkan suku bunga jangka pendek sebanyak 3 kali dan akan menaikkan kembali pada bulan Desember. Bank Sentral AS ini juga berencana menyesuaikan lagi suku bunga sebanyak 3 kali di 2019 dan 1 kali di 2020.
Jerome Powell (Foto: Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Jerome Powell (Foto: Flickr)
Akibat naiknya suku bunga, masyarakat (nasabah perbankan) harus menanggung naiknya ongkos pinjaman. Kenaikan ini memicu melonjaknya suku bunga kepemilikan kendaraan menjadi tertinggi dalam 9 tahun dan suku bunga kredit pemilikan rumah untuk bunga tetap 30 tahun naik pada level tertingginya dalam 7 tahun.
ADVERTISEMENT
Trump sendiri menunjuk Jerome Powell yang berlatar belakang hukum sebagai Gubernur Bank Sentral AS menggantikan Janet Yallen pada Februari lalu. Meski sama-sama datang dari Partai Republik, Trump secara berkala melancarkan kritik dan perbedaan pandangan dengan Powell.
Pada bulan Agustus, Trump menegaskan ketidaksetujuannya terhadap naiknya suku bunga. Ia meminta Bank Sentral fokus terhadap hal yang baik untuk Amerika. Trump juga mengaku tidak nyaman dengan Powell.
Namun, Powell menegaskan the Fed berusaha mencari keseimbangan kebijakan moneter di tengah kuatnya perekonomian Amerika.
Belum lama ini, Trump menyalahkan the Fed karena dinilai sebagai pemicu aksi jual di bursa Amerika, di mana indeks Dow Jones Industrial mencatat penurunan tajam. Trump menyebut the Fed menggila atas kondisi tersebut.
ADVERTISEMENT