news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Uang Baru Rp 2.000 dan Rp 20.000 Susah Dibedakan, Bagaimana Menurutmu?

23 Maret 2018 11:00 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi uang pecahan Rp 20.000 dan Rp 2.000. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi uang pecahan Rp 20.000 dan Rp 2.000. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) terakhir kali menerbitkan uang baru pada 19 Desember 2016 lalu. Dalam acara peluncuran resmi uang baru, yang dihadiri Presiden Joko Widodo saat itu, BI mengeluarkan 7 pecahan uang kertas baru dan 4 pecahan uang logam baru.
ADVERTISEMENT
Lebih dari setahun berselang, seorang warga melalui akun Facebook M Fajar Sulistiadi, mengusulkan penggantian/perbaikan model corak uang kertas pecahan Rp 2.000 dan Rp 20.000. Kedua uang tersebut dinilai memiliki desain dan warna yang mirip, sehingga kerap sulit dibedakan.
“Tolong donk pemerintah: Dua pecahan uang ini diganti/diperbaiki model coraknya. Krn sudah tak terhitung byknya korban 'salah kembalian'; utamanya pelaku ekonomi lapisan bawah,” tulisnya.
Fajar juga mengungkapkan, peristiwa terkait sulitnya membedakan kedua pecahan uang tersebut. “Spt yg barusan terjadi : beli tahu bungkus (diseorang penjual wanita-tua) harganya 7rb, dikasih uang 10rb, kok dikembalian 21rb?” kisahnya.
Sejak diunggah pada Kamis, 15 Maret 2018 lalu, postingan ini sudah mendapatkan 1.700 komentar dan dishare hampir 3.200. Sebagian besar komentar, membenarkan penilaian soal susahnya membedakan kedua jenis uang ini. Terutama dalam keadaan terburu-buru atau di tempat remang-remang.
ADVERTISEMENT
Unggahan ini juga kemudian beradar di Twitter. Akun @Ridu meminta perhatian soal susahnya membedakan kedua jenis uang tersebut, khususnya bagi penderita buta warna parsial.
“Apalagi bagi penderita buta warna parsial, gue sampe ngitung nolnya dulu buat meyakinkan kalo itu dua ribu atau dua puluh ribu,” tulisnya.
Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) yang memproduksi uang ini menyatakan, hanya menerima penugasan dari Bank Indonesia (BI). “Desain sepenuhnya BI,” dari kata Eddy Kurnia, Head of Corporate Secretary & Strategic Planning Peruri kepada kumparan (kumparan.com), Jumat (23/3).
Sementara itu Bank Indonesia mengatakan, telah mensosialisasikan uang tersebut sejak sebelum resmi diedarkan pada Desember 2016 lalu.