Uang Elektronik Terbesar di Singapura Berminat Masuk ke RI

3 Juni 2018 16:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Belanja Online (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Belanja Online (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Perkembangan teknologi kini menuntut perbankan untuk mengubah model bisnis dari konvensional ke digital. Bank terbesar Asia Tenggara yang berpusat di Singapura, Bank DBS, telah mengeluarkan uang elektronik PayLah sejak 2014.
ADVERTISEMENT
Managing Director and Head of Group Strategic Marketing and Communications DBS Bank, Karen Ngui, mengatakan bahwa pihaknya tak menutup kemungkinan masuknya PayLah ke Indonesia, mengingat teknologi digital di Tanah Air hampir menyerupai Singapura. PayLah sendiri saat ini baru tersedia di Singapura.
"Kami melihat perkembangan zaman, teknologi digital berkembang dengan sangat pesat. Tapi ya mungkin saja (bisa masuk ke Indonesia)," ujar Karen saat berbincang dengan kumparan di Marina Bay Sands, Singapura, Minggu (2/6).
PayLah sama seperti dompet elektronik (e-wallet) yang tersedia di aplikasi smartphone, di mana nasabah bisa menyimpan dan membelanjakan uangnya dengan sangat mudah, yakni tinggal scan di sejumlah ritel yang menjadi mitra. Saat ini, ada puluhan ribu ritel yang bergabung dengan PayLah di Singapura.
ADVERTISEMENT
Jumlah limit uang yang bisa disimpan di PayLah bisa mencapai SGD 999 atau sekitar Rp 10,4 juta (kurs Rp 10.400). Sekitar 4,4 juta nasabah DBS menggunakan PayLah untuk bertransaksi, bahkan setiap minggunya ada sekitar 5.000 nasabah baru yang hanya untuk bergabung di PayLah.
"Transaksi melalui smartphone selalu terdepan, di Singapura utamanya. Transaksi ini akan menggantikan uang tunai," tambahnya.