UMKM Jadi Mayoritas Pengguna Kedelai

3 Agustus 2019 18:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lamteuba, daerah penghasil kedelai Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Lamteuba, daerah penghasil kedelai Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Kedelai bisa digunakan sebagai bahan baku berbagai jenis makanan, seperti tempe, susu, tofu, hingga kecap.
ADVERTISEMENT
Para pelaku usaha yang menggunakannya pun beragam. Namun, mayoritas yang menggunakan kedelai sebagai bahan baku dalam produksinya ternyata berasal dari kalangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“UMKM itu banyak menggunakan kedelai sebagai bahan baku usaha mereka. Mayoritas dari pengusaha tempe,” kata Indonesia Country Manager Representative U.S. Soybean Export Council (USSEC) saat ditemui di Shangri La Hotel, Jakarta, Sabtu (3/8).
Seminar mendukung perbaikan gizi dan industri pangan kedelai oleh Indonesia Soy Food & Beverages Network di Shangri La Hotel. Foto: Elsa Toruan/kumparan
Dia menjelaskan, sebanyak 71 persen pengguna kedelai berasal dari pengusaha tempe berbasis UMKM. Sedangkan 17 persennya merupakan pengusaha tofu.
Lalu, sebanyak 3 persen merupakan pengusaha keripik tempe. Dan 5 persennya merupakan pengusaha kecap. Sementara, kalangan industri besar disebut hanya sedikit menggunakan kedelai sebagai bahan bakunya.
“Hanya sekitar 3 ribuan big industry yang gunakan kedelai. Mayoritas memang hanya UMKM yang menggunakan kedelai sebagai raw materialnya. Ini hal bagus, hanya perlu dikembangkan,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan, hal ini yang membuat pengembangan kedelai selama ini hanya sebatas tempe dan tahu. Kalangan UMKM belum diberikan edukasi dan pelatihan yang memadai untuk mengembangkan produk kedelai selain tempe dan tahu.
“Ini tantangan yang perlu diatasi bersama. Bagaimana kita mengembangkan mereka kalangan UMKM untuk memasarkan produknya dan lakukan inovasi,” tutupnya.